PACITAN TERKINI || Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, menyampaikan harapannya agar Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pacitan dapat ditekan hingga mencapai nol. Hal ini disampaikan saat membuka pertemuan koordinasi dan penguatan forum Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Penakib) Kabupaten Pacitan yang berlangsung di Gedung Karya Darma.
Menurut Bupati, target tersebut dapat tercapai dengan kerja sama dan komunikasi yang baik di antara seluruh komponen yang terlibat, termasuk unsur kesehatan, pemerintah daerah, TNI, Polri, tokoh agama, dan masyarakat. Dengan pendekatan terpadu, tingkat harapan hidup ibu dan bayi di Pacitan diharapkan meningkat.
"Forum Penakib melibatkan lintas sektor. Jika semua pihak mampu berbagi peran, target tersebut sangat mungkin tercapai," ungkap Bupati pada Rabu (11/12).
Data menunjukkan bahwa AKI dan AKB di Kabupaten Pacitan terus mengalami penurunan. Berdasarkan hasil Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon (AMPSR), pada tahun 2024 tercatat 2 kasus kematian ibu, menurun dari 6 kasus pada tahun 2023. Angka kematian bayi juga menurun dari 55 kasus pada tahun 2023 menjadi 47 kasus di tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, Daru Mustikoaji, mengungkapkan bahwa sebagian besar kematian bayi disebabkan oleh asfiksia atau gagal napas, sedangkan kematian ibu mayoritas disebabkan oleh perdarahan. Oleh karena itu, perhatian intensif perlu diberikan kepada calon ibu hamil dan ibu hamil, baik oleh keluarga, masyarakat, maupun tenaga kesehatan.
Langkah preventif yang telah dilakukan mencakup sosialisasi kesehatan remaja, penyuluhan untuk calon pengantin, serta pembagian tablet tambah darah kepada remaja sebagai upaya mencegah masalah kesehatan yang berdampak pada AKI dan AKB.