MrJazsohanisharma

Jodang: Tradisi dan Teknologi Angkut dari Abad ke-13 di Pacitan

 


PACITAN TERKINI || Bismillah. Salam Literasi Sejarah. Pacitan, Kota Misteri, menyimpan pengetahuan tradisional yang kaya, salah satunya adalah teknologi kuno berupa Jodang. Alat ini digunakan untuk mengangkut benda-benda srah-srahan pada acara pernikahan. Diperkirakan, Jodang mulai digunakan pada abad ke-13 hingga ke-14 M, ketika Kerajaan Wiranti atau Kalak (Donorojo, Pacitan) dipimpin oleh R. Panji, R. Prawiro Yudho, atau Pangeran Kalak, putra Raja Brawijaya dari akhir Kerajaan Majapahit.

Jodang adalah alat angkut berbentuk kotak segi empat yang dibuat dari kayu jati. Panjangnya berkisar antara 1,5–2 meter, dengan lebar 1–1,5 meter. Bagian atas kotak dilengkapi pintu yang bisa dibuka dan ditutup. Pada keempat sudutnya terdapat lubang untuk memasukkan bambu, memungkinkan alat ini dipikul oleh dua orang.

Awalnya, Jodang digunakan kerajaan untuk membawa barang-barang persembahan atau upeti kepada raja. Seiring waktu, alat ini diadopsi oleh masyarakat Pacitan untuk keperluan adat, seperti mengangkut barang dalam upacara pernikahan atau membawa makanan bagi pekerja di sawah.

Sebagai saksi sejarah, Jodang menunjukkan kemajuan teknologi transportasi pada zamannya. Namun, dengan hadirnya alat angkut modern seperti kendaraan bermotor, keberadaan Jodang perlahan memudar. Saat ini, banyak alat ini yang hilang atau dilupakan oleh generasi modern.

Semoga Gusti Allah senantiasa memberikan berkah kepada kita, keluarga, masyarakat, serta penerus Nabi Muhammad SAW, dan seluruh isi bumi serta langit.

Penulis: Amat Taufan

Lebih baru Lebih lama