MATA KULIAH ILMU LINGKUNGAN
DOSEN : Dr. AGOES HENDRIYANTO, S.P.,M.Pd
PGSD KELAS A, B, C, DAN D
DESKRIPSI MATA KULIAH LINGKUNGANIlmu lingkungan adalah disiplin ilmiah yang menggabungkan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer, dan geografi. Ilmu tersebut untuk mempelajari lingkungan dan solusi dari permasalahan lingkungan yang sangat kompleks.
Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan interdisipliner yang terintegrasi secara kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.[1] Dasar dari ilmu lingkungan sekaligus penerapannya yaitu pada ekologi.[2]
Ilmu lingkungan memiliki prinsip dasar yaitu prinsip interaksi, ketergantungan, keanekaragaman, keselarasan, kegunaan, arus informasi aktual, dan keberlanjutan.[3] Secara fisik, ilmu lingkungan meliputi segala unsur dan faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan hidup manusia. Ilmu lingkungan berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, hukum, filsafat, dan agama.[4] Cabang keilmuan dari ilmu lingkungan sangat beragam karena ilmu lainnya dapat diterapkan pada kajian lingkungan.[5]
Ilmu lingkungan merupakan ilmu murni dengan sudut pandang yang tunggal. Sudut pandang llmu lingkungan berkaitan dengan pertahanan kehidupan manusia yang kompleks di dalam lingkungan alam dengan menggunakan metode ilmiah. I
lmu lingkungan menggabungkan antara hukum manusia dan hukum alam berdasarkan teori, perangkat dan penerapannya. Landasan yang digunakan dalam penerapannya ialah nilai kemanusiaan melalui keterampilan profesional dan sistematika ilmiah. Ilmu lingkungan mengatur sikap atau perilaku manusia dalam berbagai disiplin ilmiah yang saling berkaitan satu sama lain.
Sudut pandang keilmuannya berkaitan dengan persoalan lingkungan yang dihadapi oleh manusia. Ilmu lingkungan dapat diarahkan ke dalam berbagai disiplin ilmiah.[8]
PERTEMUAN 1 KONTRAK KULIAH ILMU LINGKUNGAN
DIKTAT-ILMU LINGKUNGAN
Pertemuan 2-5 Ekosistem
Pertemuan 9 Peranan Iptek dalam Kehidupan Manusia
Bencana Tanah Longsor Pacitan



Jenis Tanah Longsor
- Longsoran Translasi. Longsoran translasi merupakan longsor yang terjadi karena adanya pergerakan massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Jenis longsoran ini paling banyak terjadi di Indonesia.
- Longsoran rotasi. Longsoran rotasi adalah pergerakan massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. Umumnya terjadi diwilayah perbukitan.
- Pergerakan blok. Pergerakan blok merupakan jenis longsoran yang disebabkan oleh perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsor ini juga biasa dikenal dengan longsor transalasi blok batu.
- Runtuhan batu. Longsor jenis ini terjadi karena adanya sejumlah batu dan material batu yang jatuh kearah bawah dengan jumlah banyak, Umumnya terjadi pada lereng yang terjal terutama di daerah pantai.
- Rayapan tanah. Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
- Aliran bahan rombakan. Longsor ini terjadi karera massa tanah bergerak didorong oleh air. Biasanya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter. Kecepatan longsoran ini dipengaruhi oleh kemiringan tanah itu sendiri.
Energi kinetik merupakan energi gerak yang juga disebut sebagai energi dalam gerakan atau energi yang berhubungan dengan pergerakan suatu benda.
Untuk mencegah tanah longsor, beberapa langkah pencegahan bisa dilakukan:
- Pengendalian Air Tanah. Mengatur aliran air tanah dengan pembuatan saluran air, drainase yang baik, dan pembuatan kolam retensi untuk menyerap air hujan.
- Penanaman Pohon dan Vegetasi. Vegetasi seperti pohon, semak, dan rerumputan dapat membantu menahan tanah dan meredam aliran air hujan. Penanaman vegetasi secara massif di daerah rawan longsor dapat menjadi benteng alami yang efektif.
- Struktur Penahan Tanah. Pembangunan dinding penahan tanah, terasering, atau terasering tanaman dapat membantu menahan tanah agar tidak longsor.
- Pengelolaan Lereng. Mengurangi tekanan pada lereng dengan mengurangi pembukaan lahan, pembangunan yang tidak terkontrol, dan kegiatan lain yang dapat merusak stabilitas lereng.
- Pemantauan dan Peringatan Dini. Pemasangan alat pemantauan seperti sensor kelembaban tanah dan peringatan dini dapat membantu mengidentifikasi risiko tanah longsor dan memberikan peringatan kepada masyarakat setempat.
- Edukasi Masyaraka. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya tanah longsor, tanda-tanda awal, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
MID TEST
Kerjakan soal-soal di bawah ini secara tepat. Tulislah jawaban saudara di kertas folio bergaris dengan tulis tangan. Dikumpulkan Pertemuan Selanjutnya
- Sebutkan dan jelaskan pengertian Ilmu Lingkungan dari 4 pakar lingkungan atau ahli ?
-
Coba saudara analisis terkiat dengan ekosistem. Apakah masih natural atau alami atupun sudah tercemar dengan indikator salah satunya punahnya salah satu komponen pendukung ekosistem tersebut. Pilih salah satu sekosistem: sungai, sawah, hutan, pantai, sumber air.
-
Tuliskan dan jelaskan sikap dan langkah-langkah saudara untuk berperan aktif dalam rangka usaha untuk mengurangi pencekaran sepadan sungai, sepadan pantai yang ada disekitar saudara.
- Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara ekosistem dan lingkungan !
- Berdasarkan pengamatan saudara dan hasil wawancara dengan narasumber di esay saudara. Jawab pertanyaan berikut: 1) Penyebab terjadinya peristiwa tersebut, hubungkan dengan jaring-jaring makan sebagai komponen pembentuk keseimbangan ekosistem; 2) langkah nyata untuk mengurangi dampak/kerugian atau dampak negatif dari peristiwa tersebut.
PERATURAN REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG 10
- Penetapan rencana reklamasi. Pemerintah harus membuat rencana reklamasi bekas tambang yang harus dilakukan oleh perusahaan tambang sebelum memulai kegiatan tambang. Rencana reklamasi harus mencakup metode, biaya, dan jangka waktu untuk mengembalikan kondisi lahan bekas tambang menjadi produktif kembali.
- Penetapan peraturan reklamasi. Pemerintah juga harus membuat peraturan yang mengatur mengenai tata cara reklamasi bekas tambang. Peraturan ini dapat mencakup persyaratan reklamasi, tata cara pelaksanaan reklamasi, dan sanksi bagi perusahaan tambang yang tidak mematuhi peraturan tersebut.
- Pengelolaan limbah tambang. Perusahaan tambang harus memperhatikan pengelolaan limbah tambang dengan baik. Limbah tambang yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan merusak ekosistem. Limbah tambang yang tidak bisa didaur ulang harus dikelola dengan cara yang ramah lingkungan, seperti pengolahan limbah dengan teknologi yang tepat.
- Pemberian insentif. Pemerintah dapat memberikan insentif bagi perusahaan tambang yang melakukan reklamasi bekas tambang dengan baik. Insentif ini dapat berupa pengurangan pajak atau pemberian izin tambang baru.
- Partisipasi masyarakat. Pemerintah harus melibatkan masyarakat dalam kegiatan reklamasi bekas tambang. Masyarakat dapat membantu memonitor kegiatan reklamasi, memberikan masukan, serta memperoleh manfaat dari hasil reklamasi, seperti pengembangan pariwisata atau pertanian.
Pengelolaan Lingkungan Berkelajutan, PT Timah Tbk Konsisten Laksanakan Reklamasi |
Program pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Timah Tbk diantaranya dengan reklamasi pasca tambang dan melakukan perlindungan keanekaragam hayati.
Medio 1992 hingga kuartal 1 tahun 2023, PT Timah Tbk telah melaksanakan reklamas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seluas 16.236 Ha. Bentuk reklamasi yang dilakukan yakni dengan revegetasi maupun reklamasi dalam bentuk lainnya.
Sedangkan untuk reklamasi laut yang dilakukan PT Timah Tbk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah dilaksanakan penenggelaman 3.105 unit Fish Shelter dan 3.840 unit Artificial reef.
Selain itu, PT Timah Tbk juga melaksanakan reklamasi laut di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau dengan melakukan penahan abrasi, restocking kepiting bakau, dan penanaman mangrove.
Dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan PT Timah Tbk juga melibatkan kelompok masyarakat di wilayah operasional perusahaan seperti masyarakat di Pulau Setunak, Desa Tulang, Kecamatan Selat Gelam, Kabupaten Karimun melalui program Kampung Tahan Iklim.
Anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID juga melakukan pengelolaan lingkungan bersama Gapoktan Tanjung Jaya melalui program Kampung Amoi
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan masyarakat terkait korelasi dampak buruk pengambilan air tanah berlebihan bagi lingkungan, karena dapat memicu penurunan tanah atau land subsidence.
Penggunaan Air Tanah Berlebihan
Media Online dan Sosial dalam Mitigasi Bencana 11
Energi Terbarukan 12
Dampak Ekploitasi Hutan 13
Pertemuan 14 Tanggul Sungai
- Mencegah terjadinya banjir. Tanggul sungai mampu menahan air sungai ketika debit air meningkat tajam atau terjadi hujan lebat. Dengan demikian, tanggul sungai dapat menghindarkan wilayah sekitar sungai dari banjir yang merusak.
- Melindungi sumber daya alam. Air sungai merupakan sumber daya alam yang penting, baik untuk kebutuhan manusia maupun hewan dan tumbuhan. Tanggul sungai membantu melindungi sumber daya alam ini dari kerusakan akibat banjir.
- Meningkatkan produktivitas lahan. Banjir yang sering terjadi dapat merusak lahan pertanian dan menurunkan produktivitasnya. Dengan adanya tanggul sungai, lahan pertanian dapat dijaga dari terpaan banjir dan mampu meningkatkan produktivitas lahan.
- Mengurangi kerusakan bangunan dan infrastruktur. Banjir yang sering terjadi dapat merusak bangunan dan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan saluran air. Dengan adanya tanggul sungai, kerusakan tersebut dapat diminimalisir.
- Meningkatkan kualitas hidup manusia. Dengan adanya tanggul sungai, masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman karena tak khawatir mengalami banjir. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas hidup manusia.
Alam Semesta Menurut Islam
Tugas 1
Tugas Individu
- Kualitas Udara: Bagaimana kondisi udara di sekitar rumah saudara? Apakah terdapat polusi udara atau kebakaran hutan yang dapat mempengaruhi kualitas udara di sekitar?
- Sumber Air: Bagaimana sumber air yang digunakan oleh saudara? Apakah air yang digunakan sudah tercemar atau masih bersih? Apakah terdapat masalah pada sistem air bersih yang dapat mempengaruhi kualitas air yang digunakan?
- Limbah Padat: Bagaimana saudara membuang sampah di sekitar lingkungan? Apakah saudara memisahkan sampah organik dan anorganik? Bagaimana sistem pengelolaan sampah di sekitar tempat tinggal saudara?
- Transportasi: Bagaimana kondisi transportasi di sekitar lingkungan saudara? Apakah terdapat kemacetan dan polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor? Apakah saudara menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum?
- Konservasi Lingkungan: Apakah saudara dan tetangga sekitar aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan? Apakah terdapat upaya untuk menanam pohon atau menjaga kelestarian alam di sekitar tempat tinggal saudara?
- Penghematan Energi: Bagaimana saudara menggunakan energi di sekitar tempat tinggal? Apakah saudara menggunakan lampu hemat energi atau mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan?
- Penjelasan tentang pentingnya kualitas udara yang baik
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas udara
- Solusi untuk menjaga kualitas udara yang baik di sekitar lingkungan
- Penjelasan tentang pentingnya sumber air yang bersih dan sehat
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas sumber air
- Solusi untuk menjaga kualitas sumber air yang bersih dan sehat di sekitar lingkungan
- Penjelasan tentang pentingnya pengelolaan limbah padat yang baik
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan limbah padat
- Solusi untuk meningkatkan pengelolaan limbah padat yang baik di sekitar lingkungan
- Penjelasan tentang pentingnya transportasi yang ramah lingkungan
- Faktor-faktor yang mempengaruhi transportasi ramah lingkungan
- Solusi untuk meningkatkan transportasi yang ramah lingkungan di sekitar lingkungan
- Penjelasan tentang pentingnya konservasi lingkungan untuk menjaga kelestarian alam
- Faktor-faktor yang mempengaruhi konservasi lingkungan
- Solusi untuk meningkatkan konservasi lingkungan di sekitar lingkungan
- Penjelasan tentang pentingnya penghematan energi untuk mengurangi dampak perubahan iklim
- Faktor-faktor yang mempengaruhi penghematan energi
- Solusi untuk meningkatkan penghematan energi di sekitar lingkungan
- Judul minimal menggambarkan subyek matter penulisan dan objek yang menjadi fokus kajian.
- Usahakan buat rumusan masalah dengan menggunakan kata Apa ?, Bagaimana?.
- Saudara tidak perlu cantumkan metode kajian
- Headline berisi latar belakang, dan rumusan masalah (3 paragraf minimal)
- Lead berisi kutipan dari teori yang mendasari ushakan dari referensi yang berkualitas. Hasil wawancara dari pendapat tokoh masyarakat minimal mewakili masyarakat di sekitar objek. ( 4 paragraf minimal, narasumber dari dua komponen yang berlatar belakang beda dan mempunyai sudut pandang berbeda).
- Isi berisi jawaban atas rumusan masalah hasil analisis berdasarkan teori-data wawancara dari narasumber sebagai dasar untuk menjawab rumusan masalah ( minimal 3 paragraf)
- Simpulan
- Ditulis dengan menggunakan Times Romans 12, dengan spasi 1,5.
- Foto asli dari objek yang akan diangkat menjadi sebuah tulisan.
- Jumlah kata minimal 1000 kata.
- Narasumber harus kompeten sehingga data yang saudara gunakan untuk analisis validitasnya terjamin. Sehingga tulisan saudara bukan opini saudara namun difasarkan pada hasil wawancara yang mendalam (dept interviewe)
TIPS MENULIS ESAY
Cara menulis esai yang baik dimulai dengan tahap menyusun ide dan menulis esai. Tahap pertama adalah mengumpulkan catatan dan menentukan informasi yang akan digunakan. Kaji catatan Anda dan pilih contoh-contoh yang dapat mendukung atau memperkuat jawaban Anda. Tentukan poin-poin yang akan Anda bahas dan susunlah mereka dalam urutan yang tepat.Tugas Kelompok Pendidikan Lingkungan
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat konten tentang lingkungan yang menarik:
- Tentukan topik yang menarik dan relevan. Pilih topik yang menarik perhatian pembaca dan terkait dengan isu lingkungan yang sedang relevan. Pastikan topik yang dipilih memiliki dampak positif pada lingkungan.
- Lakukan riset. Lakukan riset tentang topik yang akan dibahas dan cari sumber-sumber informasi yang terpercaya seperti jurnal ilmiah, laporan pemerintah, dan organisasi lingkungan.
- Gunakan gaya bahasa yang mudah dipahami. Pastikan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca dengan menghindari penggunaan kata-kata teknis yang sulit dipahami.
- Gunakan contoh yang konkret. Sertakan contoh-contoh nyata tentang cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah yang baik, dan konservasi alam.
- Sertakan gambar atau video yang menarik. Sertakan gambar atau video yang menarik dan relevan dengan topik yang dibahas. Hal ini dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan serta menarik perhatian pembaca.
- Jangan lupa untuk memberikan solusi. Selain memberikan informasi tentang isu lingkungan, sertakan pula solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan yang ada. Hal ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
- Gunakan media sosial. Gunakan media sosial untuk mempromosikan konten yang telah dibuat agar lebih banyak orang dapat membaca dan terinspirasi untuk menjaga lingkungan.
Contoh Konten sederhana


TUGAS PENDIDIKAN LINGKUNGAN
- Sebutkan dan jelaskan pengertian ilmu lingkungan menurut beberapa ahli, serta bagaimana pemahaman mereka tersebut dapat membantu dalam menghadapi tantangan lingkungan saat ini?
- Bagaimana dampak pencemaran terhadap ekosistem yang ada di sekitar saudara ? Apakah dampak tersebut berpengaruh pada makhluk hidup yang ada di dalam ekosistem tersebut? Jelaskan !
- Apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh individu atau masyarakat dalam mencegah atau menanggulangi pencemaran di sekitar sungai atau pantai? Bagaimana cara melakukan pencegahan dan penanggulangan tersebut secara efektif?
- Apa perbedaan utama antara ekosistem dan lingkungan? Bagaimana keduanya memengaruhi dan terkait dalam menjaga keseimbangan lingkungan?
LIMBAH B3
Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Definisi ini tercantum dalam Undang – Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan – peraturan lain di bawahnya.
Jenis – jenis Bahan Berbahaya dan Beracun diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Peraturan ini selain mengatur tata laksana pengelolaan B3, juga mengklasifikasikan B3 dalam tiga kategori yaitu B3 yang dapat dipergunakan, B3 yang dilarang dipergunakan dan B3 yang terbatas dipergunakan.
Beberapa jenis B3 yang mudah dikenali dan boleh dipergunakan antara lain adalah bahan – bahan kimia seperti amonia, Asam Asetat, Asam sulfat, Asam Klorida, Asetilena, Formalin, Metanol, Natrium Hidroksida, termasuk juga gas Nitrogen. Lebih lengkapnya daftar B3 yang boleh dipergunakan dapat dilihat pada Lampiran 1 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001.
Sedangkan B3 yang dilarang dipergunakan antara lain adalah:
Aldrin, Chlordane, DDT, Dieldrin, Endrin, Heptachlor, Mirex, Toxaphene, Hexachlorobenzene dan PCBs.
Sedangkan daftar B3 yang dipergunakan secara terbatas, antara lain :
Merkuri, Senyawa Merkuri, Lindane, Parathion, dan beberapa jenis CFC.
Berdasarkan sifatnya, B3 dapat diklasifikasikan menjadi B3 yang mudah meledak, pengoksidasi, sangat mudah sekali menyala, beracun, berbahaya, korosif, bersifat iritasi, berbahaya bagi lingkungan dan karsinogenik.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
Limbah B3 merupakan sisa usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Limbah B3 dihasilkan dari kegiatan/usaha baik dari sektor industri, pariwisata, pelayanan kesehatan maupun dari domestik rumah tangga. Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 yang mana dalam peraturan ini juga tercantum daftar lengkap limbah B3 baik dari sumber tidak spesifik, limbah B3 dari sumber spesifik, serta limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk dan bekas kemasan B3.
Suatu zat/senyawa yang terindikasi memiliki karakteristik limbah B3, namun tidak tercantum dalam Lampiran 1 PP 101/2014 perlu dilakukan uji karateristik untuk identifikasi. Uji karakteristiknya dapat berupa Uji Karakteristik Mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius dan korosif dan beracun sebagaimana lengkap dijelaskan pada Lampiran 2 PP 101/2014. Pengujian karakteristik beracun misalnya dilakukan dengan TCLP atau Uji Toksikologi LD50.
Mengingat sifatnya yang berbahaya dan beracun, pengelolaan limbah B3 perlu dilakukan dengan seksama, sehingga setiap orang atau pelaku usaha yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan terhadap limbah B3 yang dihasilkannya. Pengelolaan limbah B3 terdiri dari penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan. Untuk memastikan pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan tepat dan mempermudah pengawasan, maka setiap kegiatan pengelolaan limbah B3 wajib memiliki izin yang dikeluarkan oleh Bupati/Walikota, Gubernur, atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
CONTOH PERMASALAHAN
PENCEMARAN LIMBAH TAMBAK UDANG

Kewajiban Tambak Udang
- Ketenagakerjaan melibatkan warga
- Tambak Udang harus memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
- Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Di DIY rata-rata FCR yang digunakan petambak udang adalah 1,2. Artinya setiap 1,2 kilogram pakan menghasilkan satu kilogram udang vaname atau perbandingan 1,2:1. Alhasil ada sekitar 0,2 kilogram pakan atau sekitar 16,6% pakan udang yang tidak terserap alias terbuang.

TAMBAK UDANG HARUS MENGANTONGI AMDAL
- Pembangunan tambak tidak merusak/menghilangkan fungsi hutan mangrove atau habitat basah lainnya.
- Sesuai dengan tata ruang yang diperuntukkan bagi usaha budidaya udang/ikan dan telah mempunyai kekuatan hukum dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).
- Mempunyai kemiringan lahan yang cukup landai.
- Terhindar dari kemungkinan terjadinya pencemaran akibat limbah yang mencemari lingkungan.
- Melakukan upaya-upaya pengendapan bahan tersuspensi melalui tandon.
- Menggunakan biofilter untuk pemulihan kualitas air.
- Mengangkat bahan-bahan terendapkan dari tandon.
- Penanaman mangrove pada areal pembuangan.
- Menerapkan sistem resirkulasi/pergantian air minimum (less water exchange) pada tambak intensif atau semi intensif, khususnya di kawasan padat tambak dan tercemar.
Pentingnya AMDAL dalam Budidaya Udang
- Pergeseran dominasi sistem alami photoautograph (plankton sebagai produsen primer laut) oleh sistem organotroph bakteria karena kelimpahan bahan organic dalam air laut dengan indikasi naiknya konsentrasi bahan organic dan turunnya ORP;
- Perluasan zona pendangkalan di muara sungai dan perairan pesisir;
- Pembentukan lapisan anoksia (rendah oksigen) dan euxinia (tinggi sulfida) di laut;
- Pembentukan lapisan biofilm vibrio parahaemolyticus (vp) di sedimen, pada rotasi daur hidup siklus alaminya (saat terjadi upwelling di laut), koloni vp terdispersi dalam air laut dan melakukan penempelan Kembali di substrat lain seperti pada plankton, pasir filter air, udang, ikan, kerrang, atau rumput laut
- Koloni bakteri Vibrio parahaemolyticus berupa biofilm memiliki resistensi yang tinggi terhadap antibiotic, probiotik dan disinfektan
- 70% tokisn PirA & PirB VPAMPNO terdeteksi di sludge/lumpur dan 30% di air dan substrat lainnya seperti krustasea liar.
PERIJINAN TAMBAK
- Izin Lokasi Para pelaku usaha tambak udang Vaname harus memiliki izin lokasi dari pemerintah daerah setempat. Izin ini diperoleh dengan mengajukan permohonan dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
- Izin Usaha Setelah mendapatkan izin lokasi, pelaku usaha harus memperoleh izin usaha dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat. Izin usaha ini diperoleh dengan mengajukan permohonan dan memenuhi persyaratan seperti memiliki rencana usaha dan studi kelayakan.
- Izin Air Untuk mendapatkan izin air, pelaku usaha harus mengajukan permohonan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan memenuhi persyaratan seperti memperoleh izin pengambilan air dan mengikuti standar kualitas air.
- Izin Lingkungan Pelaku usaha juga harus memiliki izin lingkungan yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup setempat. Izin ini diperoleh dengan mengajukan permohonan dan memenuhi persyaratan seperti mematuhi aturan pengelolaan limbah.
- Izin Penggunaan Lahan Jika tambak udang Vaname ditanam di lahan yang tidak dimiliki, pelaku usaha harus memperoleh izin penggunaan lahan dari pemilik lahan.
- Izin Penggunaan Alat Tangkap Pelaku usaha juga harus memperoleh izin penggunaan alat tangkap yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.
- Izin Pemanfaatan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Apabila tambak udang Vaname ditanam di daerah pesisir atau pulau-pulau kecil, pelaku usaha harus memperoleh izin pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.
Tugas Project
Sifatnya Individu
- Konten maksimal dengan durasi 10 menit.
- Dikumpulkan sesuai dengan jadwal Ujian Akkhir Semester dalam bentuk esay dan
- Hard copy bentuk esay dan mencantumkan link di You Tube.
- Soft Copy dikumpulkan secara kolektif dan ketua kelas mengirinkan ke email: rafid.musyffa@gmail.com
- Tentukan topik yang menarik dan relevan. Pilih topik yang menarik perhatian pembaca dan terkait dengan isu lingkungan yang sedang relevan. Pastikan topik yang dipilih memiliki dampak positif pada lingkungan.
- Lakukan riset. Lakukan riset tentang topik yang akan dibahas dan cari sumber-sumber informasi yang terpercaya seperti jurnal ilmiah, laporan pemerintah, dan organisasi lingkungan.
- Gunakan gaya bahasa yang mudah dipahami. Pastikan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca dengan menghindari penggunaan kata-kata teknis yang sulit dipahami.
- Gunakan contoh yang konkret. Sertakan contoh-contoh nyata tentang cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah yang baik, dan konservasi alam.
- Sertakan gambar atau video yang menarik. Sertakan gambar atau video yang menarik dan relevan dengan topik yang dibahas. Hal ini dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan serta menarik perhatian pembaca.
- Jangan lupa untuk memberikan solusi. Selain memberikan informasi tentang isu lingkungan, sertakan pula solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan yang ada. Hal ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
- Gunakan media sosial. Gunakan media sosial untuk mempromosikan konten yang telah dibuat agar lebih banyak orang dapat membaca dan terinspirasi untuk menjaga lingkungan.
- Mohon kumpulkan dalam bentuk hardcopy screenshot youtube dengan materi ilmu lingkungan dengan durasi maksimal 6 menit dalam bentuk word.
- Sertakan juga dalam dokumen word link Youtube dengan yang telah melihat berapa orang yang melihat, subcribe juga menjadi pertimbangan dalam penilaian akhir. Kumpulkan kolektif dalam bentuk file yang disimpan dalam Flashdisk.