Menurunnya Hasil Panen Padi Akibat Limbah Tambang

NGADIROJO, Para Petani Desa Cokrokembang, Kabupaten Pacitan menghadapi hasil panen yang tidak memuaskan, karena tanaman padi yang tak tumbuh subur dan hasil panen pun menurun.Salah satu faktor utama yang menyebabkan tanaman padi tak tumbuh subur adalah, air irigasi yang tercemar limbah tambang sehingga menganggu pertumbuhan tanaman.

Air irigasi tercemar karena terlihat terjadi perubahan warna air yang awalnya jernih jadi lebih keruh.Air sungai mengalir ke sawah-sawah petani hingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh subur hingga hasil panen pun berkurang.

Saat ini musim panen tiba, kekecewaan tidak bisa terhindarkan, Dafit (37), Jumat (19/04/24) mengatakan bahwa tanaman padi miliknya banyak yang tidak tumbuh dengan baik bahkan mengering sehingga menyebabkan hasil panen menurun drastis. Yang awalnya 2 bagian mendapatkan 40 sak, sekarang hanya mendapatkan 20 sak.Padahal, untuk mengelola sawah, dia keluarkan biaya tak sedikit sekitar Rp 1 juta lebih per masa tanam. Mulai dari biaya membayar traktor untuk pengolahan lahan, biaya tanam, pupuk.

“Itu belum biaya lain-lain, makan dan sebagainya. Yang pasti, kalau pakai air sumur, otomatis biaya juga nambah,” katanya.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Agus (39), Jumat (19/04/24) ia menilai jika pencemaran limbah tambang sangat berdampak pada pertanian warga, karena hasil panen yang mereka dapatkan menurun dan petani banyak yang rugi.

Mereka hanya bisa berharap agar pertanian kembali seperti dulu lagi, tidak ada pencemaran, padi tumbuh subur, dan mendapatkan hasil panen yang memuaskan.

Pewarta: Ega Yuniarti PGSD STKIP PGRI Pacitan

Lebih baru Lebih lama