PENGETAHUAN TRADISIONAL || Pacitan, khususnya Desa Sidomulyo di Kecamatan Kebon Agung, Pacitan, Jawa Timur, memiliki warisan budaya unik berupa penggunaan batok kelapa sebagai bahan utama untuk membuat gelas dan teko. Tradisi ini diperkirakan berasal dari abad ke-13 hingga ke-14 Masehi saat Kerajaan Wiranti atau Kalak yang berpusat di Donorojo menguasai wilayah tersebut. Pada masa itu, wilayah ini dipenuhi pohon kelapa, singkong, dan pohon aren.
Pada era tersebut, batok kelapa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Selain untuk membuat alat ukur seperti "beruk" yang digunakan untuk menimbang beras dan tepung gaplek, batok kelapa juga diolah menjadi wadah minuman. Sebelum ada gelas dan teko dari porselin atau kaca, masyarakat menggunakan batok kelapa sebagai tempat minuman seperti dawet dan jamu, yang sering dijumpai di pasar-pasar.
Hingga kini, pengrajin di Desa Sidomulyo terus melestarikan kerajinan batok kelapa ini dengan memodifikasi desain agar sesuai dengan zaman modern. Produk-produk ini tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal tetapi juga oleh konsumen dari luar Pacitan hingga luar Pulau Jawa, termasuk restoran dan warung di perkotaan.
Keberlanjutan pembuatan gelas dan teko dari batok kelapa ini membuktikan bahwa adat dan budaya masyarakat Pacitan dalam pembuatan wadah minuman telah dikenal sejak zaman dahulu dan terus dilestarikan hingga sekarang.
Semoga Gusti ALLAH memberikan berkah kepada kita semua, keluarga, rakyat, dan penerus Nabi Muhammad SAW, serta seluruh isi langit dan bumi.
Pewarta: Amat Taufan