Beijing – Dalam dua dekade terakhir, Tiongkok telah menjelma menjadi negara pengekspor mobil terbesar di dunia. Keberhasilan ini didorong oleh investasi besar-besaran dari pemerintah, kemajuan teknologi otomotif, serta lonjakan pasar domestik yang kemudian bergeser ke pasar ekspor, terutama pada segmen kendaraan listrik (EV).
Merek-merek asal China seperti BYD kini semakin dikenal secara global berkat produk EV yang terjangkau namun berkualitas tinggi. Keunggulan ini tercipta dari kombinasi subsidi pemerintah, kendali atas rantai pasok, dan biaya produksi yang rendah—membuat mobil-mobil China sangat kompetitif di pasar seperti Eropa dan Asia Tenggara, dilansir dari Seasia.News Sabtu (26/4/25).
Meskipun banyak negara telah berupaya membendung gelombang ekspor China melalui tarif dan kebijakan perdagangan, Negeri Tirai Bambu tetap agresif mengekspor, termasuk membanjiri pasar seperti Rusia dan Amerika Latin dengan surplus mobil berbahan bakar bensin, serta memperluas pasar EV akibat kelebihan produksi di dalam negeri.
Para pengamat menilai, meskipun tekanan perdagangan terus meningkat, efisiensi produksi dan dominasi China dalam rantai pasokan EV menjadikannya pemain kunci yang akan tetap mendominasi industri otomotif global dalam waktu lama.