Wonosobo, Jawa Tengah – Sebuah tugu berbentuk biawak yang berdiri di tepi Jalan Raya Nasional Ajibarang–Secang, tepatnya di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, menjadi perhatian publik. Tugu ini menarik perhatian karena desainnya yang sangat realistis menyerupai biawak asli.
Tugu yang kini dikenal sebagai Tugu Biawak tersebut dibangun dekat Jembatan Krasak, sebuah lokasi yang dulunya kerap didatangi biawak liar, sehingga masyarakat sekitar menamainya sebagai Jembatan Biawak. Pembangunan tugu ini bertujuan untuk mengenang keberadaan hewan tersebut sekaligus menghidupkan kembali identitas lokal kawasan tersebut, dilansir dari mediasosial kamusmahasiswa Sabtu (26/4/25).
Menariknya, pembangunan Tugu Biawak ini tidak memerlukan anggaran besar. Pemerintah desa setempat menggunakan Dana Desa sebesar Rp50 juta untuk merealisasikan pembangunan tugu tersebut. Jumlah ini dinilai sangat efisien, mengingat sebagian besar pembangunan tugu di tempat lain kerap menghabiskan anggaran hingga ratusan juta rupiah.
Kepala Desa Krasak menyebut bahwa pembangunan tugu ini merupakan bentuk kreativitas pemerintah desa untuk membangkitkan daya tarik wilayah dan mengenalkan sejarah lokal kepada masyarakat luas. “Kami ingin menghadirkan simbol yang tidak hanya artistik, tapi juga mengandung makna sejarah dan budaya bagi warga Selomerto,” ujarnya.
Sejak diresmikan, Tugu Biawak langsung mencuri perhatian masyarakat. Tidak sedikit pengendara yang berhenti untuk berfoto, bahkan tugu ini sempat viral di media sosial karena keunikannya. Warganet banyak memuji bentuk patung yang dianggap sangat realistis serta memberikan nilai tambah bagi pariwisata Wonosobo.
Kini, Tugu Biawak diharapkan dapat menjadi salah satu ikon wisata baru Kabupaten Wonosobo sekaligus memperkuat identitas lokal Desa Krasak dan Kecamatan Selomerto. Pemerintah desa juga berencana menambahkan informasi sejarah serta fasilitas pendukung lainnya untuk semakin mempercantik area sekitar tugu.