Sutradara: Kamila Andini & Ifa Isfansyah
Sinopsis
Gadis Kretek mengisahkan Soeraja, seorang tokoh besar di balik kejayaan pabrik kretek legendaris Djagad Raya, yang berada di ambang maut. Dalam kondisi sekarat, Soeraja justru menyebut nama perempuan lain, Jeng Yah, bukan istrinya. Permintaan terakhir ini mengguncang keluarganya, terutama sang istri yang diliputi kecemburuan dan misteri.
Tiga anak Soeraja—Lebas, Karim, dan Tegar—berangkat menyusuri berbagai pelosok Pulau Jawa untuk menemukan Jeng Yah. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan seorang buruh batil, yang kemudian mengungkap rahasia besar di balik kejayaan kretek Djagad Raya serta kisah cinta terlarang sang ayah di masa lalu.
Ulasan
Film ini mengangkat tema cinta, keluarga, sejarah industri kretek, dan identitas budaya Indonesia. Melalui alur campuran masa kini dan kilas balik, penonton diajak menyelami masa lalu yang penuh gairah, pengorbanan, dan pergolakan politik. Akting dari para pemeran utama seperti Dian Sastrowardoyo (Jeng Yah) dan Arya Saloka (Soeraja muda) tampil memikat, membawa kedalaman emosi dan nuansa era 60-70-an dengan apik.
Sinematografi yang ciamik, penggambaran detail budaya kretek, serta kritik halus terhadap sejarah industri Indonesia menjadikan Gadis Kretek bukan sekadar kisah cinta, tapi juga potret bangsa.
Kelebihan
-
Akting kuat dari jajaran aktor berbakat
-
Latar budaya yang kuat dan autentik
-
Alur cerita emosional yang menggabungkan cinta, keluarga, dan sejarah
Kekurangan
-
Tempo cerita lambat di beberapa bagian
-
Beberapa subplot terasa belum digali secara mendalam
Kesimpulan
Gadis Kretek adalah film/serial yang menyentuh dan penuh makna. Bukan hanya bicara soal cinta masa lalu, tapi juga tentang bagaimana warisan sejarah, budaya, dan luka batin keluarga bisa membentuk siapa kita hari ini. Sebuah tontonan yang cocok untuk penikmat drama keluarga yang bernuansa sejarah dan budaya lokal.