Pasar Desa Jetak Sepi Pengunjung, Pedagang Keluhkan Penurunan Penghasilan

Pasar Desa Jetak, Tulakan Pacitan Sabtu (13/12/25)

Tulakan, Pacitan — Suasana Pasar Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, kini tampak berbeda dibandingkan kondisi sebelumnya. Pasar yang dahulu ramai oleh pengunjung kini mulai mengalami penurunan aktivitas. Kondisi ini dirasakan langsung oleh para pedagang yang menggantungkan penghasilan dari aktivitas jual beli di pasar tersebut.

Pada Sabtu (13/12/2025), sejumlah kios seperti pedagang sepatu, peralatan dapur, pakaian, sayuran, hingga bumbu dapur tampak sepi pembeli. Penurunan jumlah pengunjung ini berdampak langsung pada menurunnya pendapatan pedagang, bahkan membuat sebagian dari mereka kesulitan untuk memutar kembali modal usaha.

Salah satu pedagang pakaian, Bu Kasiroh, mengungkapkan bahwa penghasilannya mengalami penurunan drastis.

“Biasanya saya bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp500.000 ke atas per hari. Sekarang setengahnya saja sulit, karena pasar sangat sepi dan susah untuk modal kembali,” ujarnya.

Pihak pengelola pasar atau bagian pembangunan pasar menyebutkan bahwa sepinya pengunjung dipengaruhi oleh melonjaknya harga jual di pasar yang kini tidak jauh berbeda dengan harga di warung dan toko sekitar permukiman warga. 

Kondisi tersebut membuat masyarakat lebih memilih berbelanja di tempat yang lebih dekat daripada harus datang ke pasar. Selain itu, faktor cuaca yang sering berubah antara hujan dan angin juga turut memengaruhi minat warga untuk berbelanja ke pasar.

Akibat kondisi pasar yang semakin sepi, sejumlah pedagang memilih menutup kios lebih awal dan pulang lebih cepat. Bahkan, sebagian pedagang memutuskan untuk berpindah berjualan ke pasar lain atau melanjutkan usaha dagang di dekat rumah masing-masing. Jika sebelumnya pasar ramai hingga sekitar pukul 10.00 WIB, kini sejak pukul 08.30 WIB banyak kios sudah mulai menutup lapaknya.

Menanggapi kondisi tersebut, pengelola pasar berencana berkoordinasi dengan kepala desa untuk mencari solusi agar Pasar Desa Jetak kembali diminati masyarakat. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mengajak warga untuk tetap melestarikan pasar tradisional sebagai sarana utama jual beli, sebagaimana fungsinya di masa sebelumnya.

Penulis: Syivaul Mungaawanah- PBSI STKIP PGRI Pacitan



Lebih baru Lebih lama