Pada masa itu, manusia purba hidup secara komunal dengan berburu sebagai mata pencarian utama. Mereka menghuni gua-gua di daerah pegunungan, yang kini dikenal sebagai situs sejarah di Desa Punung. Tarian Pithekan Thropus menghidupkan kembali suasana kehidupan purba tersebut, menjadikannya sebuah warisan budaya yang menggambarkan keberadaan manusia di zaman jutaan tahun lalu.
Situs ini juga menyimpan peninggalan berharga seperti kapak rijang, alat pemantik api, mata panah batu, dan makam komunal manusia purba di dalam gua. Tarian ini bukan hanya sebuah hiburan, tetapi juga sebuah medium untuk menyampaikan fakta sejarah bahwa manusia diciptakan oleh Gusti Allah SWT, bertolak belakang dengan teori evolusi Charles Darwin yang mengatakan manusia berasal dari kera.
Keunikan Tarian Pithekan Thropus menjadikannya ikon kebanggaan bagi wilayah Pacitan yang kerap dianggap terisolasi. Hingga kini, para ahli sejarah dari berbagai belahan dunia terus datang untuk meneliti situs ini. Dengan demikian, Desa Punung tetap menjaga kelestarian warisan ini sebagai bukti nyata dari keberadaan manusia purba dan sejarah dunia yang tak ternilai. Semoga berkah dan rahmat dari Gusti Allah SWT senantiasa melingkupi masyarakat Pacitan dan seluruh umat manusia.
Penulis: Amat Taufan