Mbunder, Kasihan, Tegalombo - Di tengah hiruk-pikuknya kota, sejumlah pemuda di Kawarasan Mbunder mempertahankan tradisi lama yang semakin jarang terlihat. Mereka melaksanakan Mapak Poso, ritual jelang bulan suci Ramadhan.
Setiap tahun, saat matahari hampir terbenam, pemuda-pemuda itu berkumpul di pinggir jalan. Dengan menunggu waktunya berbuka sejumlah pemuda pun mempersiapkan spiritus yang akan di bunyikan ketika waktu berbuka menjelang.
"Mapak Poso adalah warisan leluhur kami. Ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kehadiran Ramadhan," kata Slamet, Senin (11/3/24) salah satu pemuda yang terlibat.
Tak hanya menunggu berbuka, Mapak Poso juga jadi momen silaturahmi di antara mereka. Mereka berbagi cerita, dan tawa, menciptakan hubungan yang erat di tengah kehidupan yang sibuk.
Meski terkadang cuaca tak bersahabat, semangat mereka tak luntur.
Mapak Poso bukan sekadar ritual, tapi juga pengingat akan nilai-nilai kebersamaan dan kesabaran. Meski zaman terus berubah, semangat menyambut Ramadhan tetap berkobar di hati mereka.
Pewarta: Yazid - PBSI STKIP PGRI Pacitan
Editor: M Rafid
