PACITAN TERKINI - Berbeda dari jejak karier ayahnya yang dikenal luas sebagai pelawak legendaris, Damar Canggih Wicaksono justru memilih meniti jalan akademik. Putra kedua dari mendiang Dono Warkop ini kini dikenal sebagai ahli nuklir yang bekerja dan berkarier di Swiss.
Damar memulai perjalanannya di bidang teknik nuklir sejak kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), tempat ia lulus sebagai Sarjana Teknik Nuklir dengan predikat cum laude pada tahun 2009. Selanjutnya, ia melanjutkan studi S2 dan S3 di École polytechnique fédérale de Lausanne (EPFL), Swiss, dan berhasil meraih gelar doktor pada tahun 2018 di bidang yang sama, dilansir dari KamusMahasiswa Rabu (30/4/25).
Kesuksesan akademik Damar tak lepas dari warisan intelektual sang ayah. Dono, yang selama ini dikenal lewat peran-perannya di grup Warkop DKI, ternyata juga seorang akademisi. Ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia, menunjukkan bahwa dunia pendidikan bukan hal yang asing bagi keluarga ini.
Prestasi Damar sebagai ilmuwan nuklir menegaskan pentingnya nilai pendidikan dalam keluarga. Perjalanan kariernya menjadi bukti nyata bahwa kecerdasan dan semangat belajar yang diwariskan oleh sang ayah terus hidup dalam dirinya. Ungkapan “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” tampaknya sangat tepat menggambarkan sosok Damar Canggih Wicaksono.
