(Agoes Hendriyanto)
Bunga tergeletak terkapar dalam lebatnya ilalang
Indah dipandang mempesona
Namu tak kan lama kan pudar ditelan waktu
Mata kakiku mencoba bercanda
Diantara derai air mata sang raja
Bercanda dengan tawa
Hampa tak bermakna
Tangis bunga terurai
Basah rumput ilalang tersapu hujan berkabut
Terhempas di antara rumput ilalang
Tertawa melihat bunga
Hanya rumput liar tak berguna
Walau kuat mencengkeram bumi
Namun tak berdaya
Melihat bunga terpapar
Biarkan menangis merintih
Dalam kesucian dan kesendirian
Tertatih perih membawa jiwa ke alam jingga
Menjanjikan mentari esok tanpa nestapa dan dusta
Para muda terperanga mana andil pendahulu tua
Bahagia tak pernah berujung
Fatamorgana megah dipandang
Semu
