CITUS TAWANG: Mitos dan Keajaiban Pantai Selatan Jawa


PACITANTERKINI || Pantai Selatan Jawa terus menjadi sumber daya mitos dan keajaiban, dan CITUS TAWANG di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirejo, Pacitan, mengandung kisah menarik dari Abad ke-16 M. Legenda Panembahan Senopati, atau Sultan Sutowijoyo, menciptakan magnet tersendiri bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan misteri.

Menurut cerita, Panembahan Senopati menjalani pertapaan di pantai Laut Selatan Jawa, tepat di lokasi CITUS TAWANG. Tempat ini dianggap sebagai pintu gerbang menuju Kerajaan Ratu Selatan, dengan harapan mendapat wahyu keraton. Bertapanya yang luar biasa di sini diyakini menyebabkan gejolak dan panas di laut selatan, membangkitkan perhatian Ratu Pantai Selatan.

Pada akhirnya, Ratu Pantai Selatan menjadi istri Sultan Sutowijoyo dan membantunya dalam membangun dan melindungi Kerajaan Islam Mataram. Hubungan mereka melahirkan keturunan hingga tujuh generasi, termasuk seorang putera bernama R.Ronggo, yang dikenal sebagai "Jangkrik Genggong."

Namun, kecewa dengan penolakan sebagai anak Sultan, R.Ronggo kembali ke CITUS TAWANG dan menjalani pertapaan sepanjang hidupnya. Meskipun kecewa, dia menjadi penolong ayahandanya dalam menumpas pemberontakan di Kerajaan Mataram.

Setiap tahun, masyarakat setempat mengadakan ritual sedekah laut dan tarian "Jangkrik Genggong" untuk mengenang perjuangan R.Ronggo. Lokasi CITUS TAWANG terkenal dengan keindahan alamnya, terutama gugusan pulau karang yang membentuk pintu menuju lautan lepas, menjadi daya tarik tersendiri. Situs ini juga dianggap sakral, dihormati dan dirayakan oleh masyarakat setempat, menjadikannya destinasi yang menakjubkan dan penuh misteri.

Pewarta: Amat Taufan

Editor: Rafid M

 

Lebih baru Lebih lama