PACITAN, Sejumlah warga Dusun Bengkal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur kebingungan mencari solusi untuk mengatasi air keruh di setiap musim hujan, Senin(11/3/2024).
Sumber air bersih sangat dibutuhkan warga di setiap daerah. Kegiatan warga setiap hari tidak lepas dengan air bersih. Air bersih berguna untuk kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, dikonsumsi, dan juga untuk usaha.
Pada Dusun Bengkal, Desa Tanjungsari tidak sedikit warga yang memiliki usaha pembuatan Tempe Kedelai. Mereka juga mengeluh mengenai air keruh di setiap musim penghujan yang bisa mempengaruhi usaha mereka.
Warga Dusun Bengkal, Desa Tanjungsari, Isis (45) mengaku kesulitan mengatasi air keruh. Karena rumah dekat dengan sawah, air sumur menjadi keruh.
"Saya merasa kesulitan jika sudah musim hujan karena air sumur keruh. Itu akan mempengaruhi usaha saya membuat tempe kedelai yang membutuhkan air bersih dalam proses pembuatannya" kata Isis.
Tidak hanya itu, air PDAM yang menjadi sumber air lainnya juga keruh di setiap musim hujan.
"Selain air sumur saya juga menggunakan air PDAM, tetapi juga keruh di setiap musim hujan,"imbuhnya.
Salah satu warga bernama Sri (60). Mengaku harus menggunakan bak penampungan air, untuk menampung air yang akan dikonsumsi. Air tersebut akan didiamkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Itu salah satu solusi yang didapatkan untuk mengatasi masalah ini.
"Saat musim hujan saya menggunakan bak penampungan air, air saya diamkan terlebih dahulu sampai kotorannya mengendap. Setelah kotorannya mengendap, air ini saya gunakan untuk dikonsumsi setiap harinya."
Beda dengan pendapat warga yang bernama Ninik(45). Dia lebih memilih menggunakan air galon untuk dikonsumsi.
"Karena rumah saya dekat dengan sawah, sumber air akan keruh di setiap musim hujan. Air keruh masih bisa digunakan untuk mandi atau mencuci. Tetapi saya lebih memilih menggunakan air galon untuk dikonsumsi karena terjamin kebersihannya."
Solusi warga mungkin berbeda-beda untuk mengatasi masalah ini. Tetapi sumber air di Desa ini masih bisa tercukupi.
Pewarta: Tara Jaya Farzani-PGSD STKIP PGRI Pacitan