Jerry Massie |
PACITAN TERKINI || Pakar Kebijakan Publik, Jerry Massie, menyatakan bahwa lonjakan impor barang konsumtif yang tidak terkendali dapat merusak ekosistem industri di Indonesia. "Lihat saja, sudah banyak pabrik tekstil yang tutup. Bahkan, salah satu pabrik alas kaki yang memiliki sejarah panjang di Indonesia terpaksa menghentikan operasinya. Ini menunjukkan adanya masalah serius di sektor industri," kata Jerry pada Senin (19/8/2024).
Jerry menekankan bahwa kualitas produk lokal Indonesia sebenarnya tidak kalah bersaing dengan produk impor. "Seringkali terjadi, produk yang dibuat di Indonesia dibawa keluar negeri, diberi label, lalu kembali masuk sebagai barang impor," jelasnya.
Untuk mengatasi situasi ini, Jerry meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan ekosistem industri di Indonesia. "Pemerintah harus kembali membangun industri dengan memberikan insentif dan pengurangan beban pajak, sehingga pabrik-pabrik bisa tumbuh kembali," tegasnya. Selain itu, Jerry juga mendorong pemerintah untuk mempromosikan inovasi dalam desain dan bahan baku agar industri tekstil dan alas kaki dapat mengikuti perkembangan zaman.
Jerry juga mengimbau agar Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan, khususnya bea cukai, memperketat regulasi impor. "Jika perlu, naikkan pajak impor dan perketat pengawasan di bandara dan pelabuhan," ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya memperkuat industri rumahan sebagai penopang industri besar dalam hal bahan baku. Jerry menyoroti bahwa banyak perusahaan tekstil yang tutup, padahal produk pakaian jadi Indonesia diakui kualitasnya di dunia. "Untuk menghadapi tantangan impor, merek-merek lokal seperti Bata dan Bucchery perlu didorong lebih jauh," pungkasnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), impor pakaian jadi mengalami peningkatan signifikan pada Juli 2024, dengan lonjakan di kategori pakaian rajutan dan bukan rajutan sebesar 55,46 persen dan 29,01 persen secara bulanan. Sementara itu, Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan bahwa 50 persen impor tekstil dari China yang masuk ke Indonesia dilakukan secara ilegal atau tidak tercatat.