Kharisma Tirta Aji Mahening Suci Sentuh Hati Masyarakat Sudimoro


PACITAN TERKINI || Festival Kenthong Aji diambil dari kata “kentong” berarti bunyi-bunyian yang berasal dari kayu berongga yang dibunyikan atau dipukul sebagai alat penyebar informasi sebagai bentuk harmonisasi masyarakat jawa khususnya di desa Sudimoro yang masih digunakan sampai saat ini, untuk menyatakan tanda dan waktu tertentu, sedangkan kata “Aji” memiliki arti berharga atau bertuah, jadi acara ini digelar dan dikemas melalui kegiatan budaya dengan judul “Kentong Aji”.

Festival ini pertama kali diadakan pada bulan Oktober 2023 dengan tema “Sudimoro Sedekah Bumi”. Dan tahun ini festival Kentong Aji bertema Tirta Aji Mahening Suci, artinya air suci yg berharga. Sehingga salah satu serangkaian prosesi festival ini melakukan pengambilan air dari 10 mata air yg masih dianggap kesakralannya yg ada di 10 desa se-Kecamatan Sudimoro. 

Festival ini dimulai dari tanggal 30 September sampai 6 Oktober untuk pengambilan 10 mata air dari 10 desa, dilanjut 11 Oktober untuk pembukaan bazar UMKM, dan 12 Oktober adalah malam puncaknya. Festival ini bertepatan di desa Sukorejo kecamatan Sudimoro sebagai desa yang merupakan lokasi pusat kecamatan.

Tak hanya diisi oleh masyarakat lokal, festival Kentong Aji ini dimeriahkan oleh budayawan non lokal yaitu Mrs. Olga dari Yunani, Lusi Brahman, Ayu Wardani, Ramustra, Warogo Joyo Putro, Simpati Campursari, Gemblukan Kromorejo, dan Gadjah Mataram.

Hanik Masruroh, salah satu masyarakat di desa Sudimoro mengatakan bahwa banyak masyarakat yang sangat antusias dalam festival ini, dibuktikan dengan minat masyarakat yang cukup tinggi dalam mengikuti serangkaian kegiatan festival, baik sebagai peserta festival maupun masyarakat umum. Hanik juga menambahkan bahwa festival ini sebagai ajang pelestarian budaya khususnya di Sudimoro agar tetap eksis diluar kecamatan bahkan mancanegara.

Penulis : Khusnul Hidayah

Lebih baru Lebih lama