Pendakian Menantang Gunung Lawu via Cemoro Sewu: Kisah Perjalanan Tri Rudianto dan Teman-Temannya


PACITAN TERKINI || Gunung Lawu, sebuah gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, memiliki ketinggian sekitar 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl). Terletak di antara tiga Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah, Ngawi, dan Magetan di Jawa Timur. 

Gunung Lawu menjadi salah satu tujuan favorit para pendaki. Salah satu jalur pendakian yang terkenal adalah melalui Cemoro Sewu, yang menawarkan fasilitas lengkap seperti area parkir, warung, dan penginapan untuk mendukung kenyamanan pendaki.

Pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu menjadi pilihan utama banyak pendaki pada tahun 2024. Meski jalur ini tidak terlalu panjang, sekitar 7,5 km menuju puncak, medan yang berbatu dan tanjakan yang cukup curam membuat perjalanan menjadi menantang. 

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak bervariasi, biasanya antara 6 hingga 8 jam tergantung pada kecepatan pendaki dan cuaca. Namun, sepanjang perjalanan, keindahan alam yang mempesona membuat pendakian ini begitu menggoda untuk dijalani.

"Pendakian melalui Cemoro Sewu memang memiliki tantangan tersendiri, seperti medan yang terjal dan perubahan cuaca yang cepat di ketinggian. Para pendaki perlu mempersiapkan fisik dengan baik dan membawa perlengkapan yang memadai, seperti jaket tebal, pakaian hangat, serta perlengkapan pendakian lainnya," ungkap Yoga, salah satu teman pendakian.

Pada Sabtu, 2 November, saya bersama empat teman, yang empat di antaranya adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan, memulai perjalanan pendakian. Kami berangkat pukul 11.00 WIB menggunakan mobil, dan singkat cerita, tiba di Kabupaten Karanganyar. Namun, di tengah perjalanan, salah satu teman kami, Rendi, yang baru pertama kali mendaki gunung, mengalami mabuk perjalanan. "Mungkin karena dia belum terbiasa dengan bau AC mobil," kata Yoga menjelaskan.

Secara keseluruhan, pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu memberikan pengalaman yang tak terlupakan, penuh tantangan fisik, dan keindahan alam yang menenangkan. Meskipun medannya cukup berat, banyak pendaki merasa perjalanan ini sangat layak untuk diulang, mengingat pengalaman dan pesona alam yang ditawarkan. Pendakian ini benar-benar menjadi candu yang sulit untuk dilupakan.

Penulis: Tri Rudianto

Lebih baru Lebih lama