Lontong Pecel Mbok Minuk: Kuliner Legendaris Desa Tremas, Pacitan


PACITAN TERKINI || Keberadaan Lontong Pecel Mbok Minuk di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Pacitan, telah menjadi ikon kuliner yang melegenda. Tidak hanya dikenal karena harganya yang terjangkau, sajian ini juga memiliki cita rasa autentik yang tetap dipertahankan selama puluhan tahun. Rahasia kelezatan lontong pecel Mbok Minuk terletak pada resep turun-temurun yang diracik dengan bahan-bahan pilihan dan proses pembuatan yang teliti.

Lontongnya lembut, bumbu pecelnya kental dengan perpaduan kacang tanah dan rempah-rempah yang pas di lidah. Uniknya, pada masa lalu, bumbu pecel di Tremas menggunakan blondo, ampas dari proses pembuatan minyak kelapa, yang menciptakan rasa khas. Inovasi ini menjadi ciri tersendiri, menjadikan lontong pecel sebagai makanan tradisional yang masuk dalam objek pemajuan kebudayaan yang perlu dilestarikan.

Sejak Tremas dikenal sebagai pusat pendidikan sejak abad ke-18, lontong pecel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarahnya. Kini, generasi muda diharapkan mampu melestarikan kuliner tradisional ini agar tidak kalah oleh popularitas masakan asing seperti dari Korea, Tiongkok, atau Eropa.

Pengunjung yang datang ke warung Mbok Minuk tidak hanya berasal dari warga lokal, tetapi juga dari daerah lain yang penasaran dengan kelezatan sajian ini. Mbok Minuk mulai berjualan sejak pukul 06.00 WIB, dan tak jarang lontong pecel habis terjual sebelum pukul 09.00 WIB.

Selain lontong pecel, pelengkap seperti gorengan renyah dengan rasa gurih menambah daya tarik sajian ini. Kombinasi tekstur dan rasa yang unik menjadikan pengalaman makan di warung Mbok Minuk begitu berkesan.

Lontong Pecel Mbok Minuk bukan sekadar sajian makanan, melainkan warisan budaya kuliner yang mencerminkan kekayaan tradisi Desa Tremas. Keberadaannya patut dijaga agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Pacitan, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Lontong Pecel Mbok Minuk. Pastikan datang lebih pagi agar tidak kehabisan dan rasakan langsung kelezatan kuliner yang telah menjadi legenda ini.

Pewarta: Uzlifati Zulfa-PBSI STKIP PGRI Pacitan




Lebih baru Lebih lama