PACITAN TERKINI - Kematian adalah rahasia Allah SWT yang tak seorang pun mampu menolak atau menundanya. Namun, Allah SWT memberi isyarat-isyarat dalam kehidupan agar manusia sadar bahwa dunia hanyalah persinggahan sementara.
Tanda-tanda itu hadir dalam berbagai bentuk: usia yang semakin menua, kesehatan yang melemah, kehilangan orang terdekat, hingga kejadian-kejadian tak terduga yang merenggut nyawa. Semua itu sejatinya adalah peringatan halus agar manusia kembali kepada fitrah dan menyiapkan bekal untuk akhirat.
Tanda-tanda kematian tersebut hendaknya menjadi bahan renungan mendalam. Ia mengingatkan kita untuk tidak terlena dengan kesenangan dunia, tetapi berusaha menjadi orang baik, menebar manfaat, dan memperbanyak amal saleh.
Menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya adalah bentuk persiapan sejati menghadapi kematian. Dengan begitu, saat ajal menjemput, kita kembali kepada-Nya dalam keadaan husnul khatimah.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran: 185:
"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya."
Tanda-tanda kematian tersebut hendaknya menjadi bahan renungan mendalam. Ia mengingatkan kita untuk tidak terlena dengan kesenangan dunia, tetapi berusaha menjadi orang baik, menebar manfaat, dan memperbanyak amal saleh. Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang cerdas adalah orang yang mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya lalu berangan-angan kepada Allah." (HR. Tirmidzi)
Dalam suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, renungan ini semakin menemukan maknanya. Rasulullah SAW adalah suri teladan yang sempurna—baik dalam menjalankan perintah Allah, maupun dalam menjalin hubungan harmonis dengan sesama manusia.
Meneladani akhlak beliau berarti menyiapkan diri dengan bekal terbaik, yakni iman, amal saleh, dan kasih sayang kepada sesama. Itulah warisan yang akan menemani kita melewati gerbang kematian menuju kehidupan abadi.