Kelezatan Tradisional: Ikan Asap Kalakan Sirnoboyo, Kearifan Lokal dalam Setiap Gigitannya



PACITAN TERKINI ||  Di  Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur, terdapat suatu warisan kulinernya yang unik dan berharga: ikan asap kalakan. Ikan asap kalakan adalah hasil dari proses pengasapan ikan yang telah diwariskan secara turun temurun di kalangan masyarakat nelayan setempat. Inilah sebuah kerajinan tradisional yang masih bertahan, tidak hanya sebagai cara untuk mengawetkan ikan secara tradisional, tetapi juga sebagai penanda khas dari komunitas tersebut.


Proses pengasapan ikan ini melibatkan pemotongan ikan dengan ukuran tertentu, ditusuk dengan lidi, dan kemudian diasapkan selama 5 menit. Namun, apa yang membuat ikan asap kalakan menjadi begitu istimewa?


Pengasapan ikan merupakan metode tradisional untuk mengawetkan ikan dengan menggunakan kombinasi pengeringan dan senyawa kimia alami dari pembakaran bahan bakar alami. Proses ini menghasilkan senyawa asap dalam bentuk uap dan butiran-butiran tar yang menempel pada ikan, memberikan aroma dan rasa yang khas. Selain itu, ikan tersebut menjadi berwarna keemasan atau kecokelatan.


Teknologi tradisional ini telah digunakan oleh warga Sirnoboyo selama bertahun-tahun dalam pembuatan ikan asap kalakan. Hasilnya adalah daging ikan asap yang unik dengan citarasa khas, bebas dari bahan kimia. Proses ini mewakili nilai-nilai kearifan lokal seperti kerja keras, kesederhanaan, kealamian, dan disiplin yang diperlukan selama pengolahan dan pemasaran.


Ikan asap kalakan Sirnoboyo dijual dalam kemasan tradisional berupa daun pisang dengan harga yang terjangkau, sekitar Rp. 10.000,- per bungkus berisi 10 tusuk atau biji ikan. Produk ini tersedia di Pasar Arjowinangun Pacitan dan juga dapat ditemukan secara daring di platform seperti Sophie. Produksi ikan asap kalakan mencapai maksimal 6 kilogram per hari, menjadikannya sebagai sumber pendapatan bagi komunitas setempat.


Oleh: Agoes Hendriyanto

Lebih baru Lebih lama