PACITANTERKINI || BISMILLAH. Salam Literasi Sejarah. Pacitan, Kota Misteri. Citus Batu Pesholatan Wali Songo di Ngendak, Desa Temon, Kecamatan Arjosari/Pacitan, membawa kita pada abad 13-14 Masehi. Pada masa itu, Wali Songo dan pasukannya, dalam upaya menaklukkan Kerajaan Wirati/Wiranti (Kalak/Donorojo, Pacitan), melaksanakan ritual kauman.
Mereka berkumpul berdoa dalam formasi melingkar atau bersila di kompleks lokasi tersebut. Sebelumnya, para Wali melakukan wudhu dan bersuci di tepi kali, lalu bermunajat di atas batu citus. Ritual ini diakhiri dengan melaksanakan sholat. Meskipun batu citus tersebut telah terpapar zaman, cuaca, dan perubahan iklim, keberadaannya tetap tegar.
Batu citus menjadi saksi perjuangan Wali Songo menyebarkan agama Islam dan menaklukkan kerajaan Hindu di zaman tersebut, khususnya dalam peperangan besar di wilayah Desa Gegeran yang berlangsung selama 41 hari. Batu ini terletak di desa yang hanya dihuni oleh 7 keluarga, dikenal sebagai "Ngendak".
Keunikan di Ngendak tidak hanya terletak pada batu citus, tetapi juga pada nuansa mistis yang tinggi. Wilayah ini memiliki daya tarik spiritual yang membuat tidak banyak orang berkunjung. Hanya mereka yang merasa terpanggil atau terpilih yang merambah ke area tersebut, mungkin karena rasa khawatir akan pengalaman negatif setelah mengunjungi lokasi tersebut.