NGADIROJO || Sungai yang terletak di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, sekarang tidak jernih seperti dulu dan kondisi sungai lebih dangkal dari sungai yang dahulu. Apalagi pada saat musim penghujan air sungai semakin keruh dan volume air cepat naik.
Menurut keterangan penduduk setempat, dahulu sungainya airnya bersih dan jernih. Sehingga ekosistem sungai masih terjaga sehingga warga sering mancing ataupun cari ikan di sungai mendapatkan ikan seperti ikan gabus, ikan lele, dan ikan air tawar yang lainnya. jaring-jaring makanan atau rantai-rantai makanan dalam ekosistem sungai terganggu sehingga akan menyebabkan semakin sedikitnya populasi maupun species ikan yang ada di sungai.
Namun sekarang air sungai sudah keruh berwarna coklat dan ikan-ikan kecil seperti wader, kocolan, cerek, kepiting, udang, maupun ikan menghuni disungai tersebut juga tidak banyak seperti dulu.
Berdasarkan keterangan dari Juridno, warga Dusun Damas, Desa Hadiwarno, minggu (17/3/24) kondisi sungai yang sekarang sudah berbeda dengan keadaan dulu, sekitar 20 tahun belakangan ini kondisi sungai semakin memprihatinkan.
"Begitu banyaknya sampah anorganik yang banyak didapati di bantaran sungai seperti limbah plastik, limbah rumah tangga, itu karena didasari oleh pengetahuan masyarakat dan pergeseran karakter manusia yang semakin tidak memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan," jelasnya.
"Sungai telah tercemar oleh limbah di wilayah hulu tahu dari pabrik tahu yang ada di dusun pucung, akibat dari limbah tersebut membuat kondisi sungai semakin memburuk. Tidak hanya itu, sungai tersebut sekarang sudah menjadi lebih dangkal dari yang sebelumnya, ujar Eka Noviana.
Pewarta: Kinanthi Rahayu-PGSD STKIP PGRI Pacitan