MrJazsohanisharma

Virus Tanaman dan Kemarau Panjang, Ribuan Pohon Cengkih Mati di Tumpak Salam, Sudimoro


SUDIMORO || Pohon cengkih merupakan salah satu sumber kekayaan utama, terutama di wilayah Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan.

Dusun Tumpak Salam, Desa Sukorejo, Sudimoro, menjadi salah satu lokasi banyak perkebunan pohon cengkih. Namun, sejak tahun 2017, hasil panen cengkih di Dusun tersebut turun menjadi 30 - 40 persen, padahal sebelumnya Tumpak Salam menjadi penghasil cengkih tertinggi di Kecamatan Sudimoro.

Penurunan ini disebabkan oleh ribuan pohon cengkih milik petani di Dusun Tumpak Salam terserang virus dan dampak kemarau panjang kemarin menyebabkan tanaman cengkih mengalami pemutihan, tidak berbunga, dan mati. Situasi ini mengakibatkan para petani mengalami kegagalan panen.

Siswati (40), salah satu petani cengkih, Sabtu (30/3/24) menyatakan bahwa matinya tanaman penghasil kekayaan terbesar di Dusunnya telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Menurutnya, pohon cengkih yang mati menyebar seperti terkena virus. Pengalaman serupa dialami oleh petani lain, di mana pohon cengkih mereka mengalami pemutihan dan kemudian mati, dimulai dari ujung daun hingga akar.

Ekrom (50), petani cengkih lainnya, menjelaskan bahwa pohon cengkih yang terjangkit virus akan mati dalam waktu kurang dari satu bulan. Keadaan ini menyebabkan kesedihan bagi para petani, karena mereka harus memotong batang pohon tersebut setelah mengalami pemutihan.

Ketua RT 01 Dusun Tumpak Salam, Wahyono (37), menyatakan bahwa ribuan pohon cengkih yang sudah mati belum diketahui penyebab pastinya, apakah terkena virus tertentu atau penularan dari satu pohon ke pohon lainnya. Kurangnya perhatian dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) dalam menangani dampak matinya pohon cengkih menambah kesedihan bagi warga, karena pohon cengkih merupakan salah satu sumber kekayaan utama di Dusun mereka.

"Pendapatan terbesar dari cengkih saat ini sulit diperoleh di Desa Sukorejo. Banyak pohon cengkih yang mati akhirnya ditebang untuk dijadikan kayu bakar atau arang, karena sudah tidak produktif lagi,"jelas Wahyono

Selain serangan virus, ribuan pohon cengkih yang mati juga disebabkan oleh musim kemarau panjang pada tahun 2021. Keadaan ini mengakibatkan lahan perkebunan warga di Dusun Tumpak Salam, Desa Sukorejo, Sudimoro  mengalami kekeringan, sehingga tanaman tidak mendapatkancukup  air.  Hal ini akan mengganggu proses metabolisme dalam tanaman, sehingga banyak yang mati.

Mini (35), seorang petani cengkih, menjelaskan bahwa ia harus membawa jerigen berisi air dari kali untuk menyirami tanaman cengkihnya dengan berjalan kaki beberapa kilometer. "Antisipasi seperti itu harus dilakukan, karena jika tidak, pohon cengkih bisa mati akibat kemarau ini," ujarnya. Namun, upayanya sia-sia karena sudah banyak pohon cengkih miliknya yang mati.

Tini (65), salah satu petani cengkih di Dusun Tumpak Salam, menyatakan, "Pohon Cengkih kami banyak yang mati akibat kemarau yang cukup panjang ini, sehingga banyak petani yang gagal panen karena kurangnya sumber daya air."

"Sebelum musim kemarau panjang, tahun 2023 saat panen tiba, setiap satu pohon cengkih miliknya dapat menghasilkan sekitar 50 kilogram cengkih. Dengan harga jual sebesar Rp. 180.000 per kilogram, Bisa menghasilkan uang yang cukup signifikan dari hasil panennya. Setelah cengkihnya mati akibat kemarau yang panjang, kehilangan penghasilan utamanya," jelas Tini.

Pohon Cengkih telah menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat di Dusun Tumpak Salam. Selain menjadi sumber pemasukan agar asap dapur tetap mengebul, hasil panen cengkih juga menjadi penopang utama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama biaya pendidikan. Meskipun panennya hanya dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun, namun dengan harga yang menggiurkan, dapat membantu kebutuhan ekonomi para petani cengkih.

Pemerintah Desa setempat telah berupaya keras untuk memulihkan kejayaan perkebunan cengkih di Desa Sukorejo, khususnya di Dusun Tumpak Salam. Langkah awal dilakukan dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk mengalokasikan dana dalam pengadaan ribuan bibit pohon cengkih. Warga Dusun Tumpak Salam berharap agar suatu saat nanti pohon cengkih di desa mereka kembali tumbuh subur dan menghidupkan kembali kesejahteraan yang pernah mereka nikmati.

Pewarta: TIKA FITRIYA NOVIYANTI- PGSD STKI PGRI Pacitan

Lebih baru Lebih lama