TULAKAN, Telaga Sono terletak di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, merupakan sebuah surgawi alam yang tersembunyi.
Berjarak sekitar 27 kilometer dari pusat kegiatan kota yang ramai dikenal sebagai 1001 Gua, telaga ini dikelilingi oleh tiga bukit yang dikenal sebagai 'Gunung Tipis', sebuah nama yang melegenda karena keunikan bentuknya yang berbeda dari bukit-bukit lainnya.
Dulunya telaga sono ini hanya digunakan sebagai arena pemancingan. Kepala Desa Kalikuning, Agung Pambudi saat ini menyatakan danau atau Telaga Sono saat itu direncanakan ke depannya akan dijadikan objek wisata desa. Sebab menurutnya meski saat itu belum terawat, dilihat sisi pesonanya tak kalah indah dari yang lainnya."Telaga Sono ini sangat cocok untuk pariwisata desa nantinya, kemarin juga kami sudah tanam pohon buah-buahan dan bibit pohon trembesi agar bertambah sejuk," kata Kepala Desa Kalikuning Kabupaten Pacitan ini.
Telaga ini cukup luas. Bahkan jika musim penghujan, bentangan airnya bisa mencapai 1 hektare, letaknya di kaki perbukitan dan airnya jernih. Namun ketika musim kemarau, air menyusut cukup dratis . Meski demikian, telaga ini tidak pernah kering bahkan dalam kemarau panjang.
"Sumber airnya cukup deras. Bahkan hasil penelitian Badan Geologi pada 2010 menunjukkan sumber airnya terhubung dengan Banyu Anget yang berada di Desa Karangrejo Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan," kata Misnadi (45) Kasi Pemerintahan Desa Kalikuning.
Telaga ini menjadi andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air, termasuk untuk pengairan lahan pertanian meski harus dilakukan dengan menggunakan pompa air untuk menyedotnya. Hanya saja, ketika musim kemarau dan debit air menyusut, masyarakat mengutamakan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Untuk kebutuhan air minum, warga mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah. mandi dan cuci pakaian, warga rela berjalan kaki hingga satu kilometer dari rumah mereka, untuk menuju ke telaga.
”Warga sini kalau mandi, cuci baju ya pergi ketelaga, biasanya ramai waktu pagi hari sama sore hari, kebanyakan ibu-ibu biasanya” kata Muhammad Nasib (20) warga Dusun Sono.
"BPBD secara rutin melakukan suplai air bersih menggunakan mobil tangki air berkapasitas 4000 liter yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum,” kata Misnadi.
Saat ini telaga sono sudah dijadikan sebagai tempat wisata yang indah dengan fasilitas yang ada seperti lahan parkir, warung tempat makan, gazebo, penginapan, area kemah, toilet umum dengan harga tiket Rp 0, buka setiap hari 24 jam
Pewarta: Dewi Mita Siti Kholifah- PGSD STKIP PGRI Pacitan