MrJazsohanisharma

Inovasi Seni Wayang Modern dari Pacitan: Warisan Budaya dan Kreativitas Lingkungan

 Karya Gunungan Mas Bimo

PACITAN || - NGADIROJO - Sejak Abad ke-13 M, bumi Pacitan di Jawa Timur telah menjadi tempat berkembangnya adat dan seni budaya Jawa yang kaya. Perkembangan ini diawali oleh kerajaan Wiranti dengan Raja Panji, yang menciptakan Wayang Panji atau Wayang Beber yang populer di kalangan rakyatnya. Seiring waktu, seni wayang mengalami berbagai evolusi, dari Wayang Wali hingga Wayang Suluh di era Orde Baru, dan akhirnya sampai pada kreasi wayang modern.

Seniman lokal dari Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, yang bernama Bimo, telah memperkenalkan inovasi dalam pembuatan wayang dengan menggunakan bahan yang tidak konvensional. Menggantikan kulit yang mahal, Bimo memilih menggunakan kertas limbah, seperti bekas kantong semen, untuk menciptakan wayang. Karya-karya ini tidak hanya menunjukkan kecakapan artistik yang tinggi tetapi juga komitmen terhadap praktik ramah lingkungan, mencerminkan kepekaan terhadap isu-isu ekologis saat ini.

Karya seni yang dibuat oleh Bimo telah mendapatkan pengakuan dan diminati oleh para penggemar wayang di luar Pacitan, menunjukkan bahwa inovasi dan tradisi dapat berjalan bersama, memperkuat identitas budaya lokal di panggung global. Selain wayang modern, Bimo juga terampil dalam mengukir wayang klasik, memastikan bahwa warisan budaya Jawa kuno tetap lestari dan terus berkembang sesuai dengan dinamika zaman.

Karya Bimo adalah contoh nyata bagaimana seniman di Pacitan berhasil mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya wayang yang telah ada sejak Abad ke-13, dengan memberikan sentuhan modern dan berkelanjutan. Ini tidak hanya memperkaya warisan budaya tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk menghargai dan melanjutkan tradisi seni wayang dengan cara yang inovatif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Penulis: Amat Taufan

 

Lebih baru Lebih lama