NAWANGAN || Di Desa Penggung, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, ternak bebek liar telah menjadi sumber pencemaran lingkungan yang serius. Meskipun mungkin terlihat sebagai bagian dari lingkungan alami, kehadiran bebek liar ini berdampak besar pada ekosistem dan kesehatan masyarakat.
Polusi air adalah salah satu masalah utama yang ditimbulkan oleh bebek liar. Mereka sering berkumpul di sekitar sumber air seperti sungai atau danau, di mana limbah dari kotorannya meningkatkan nutrisi di air dan memicu pertumbuhan alga berlebihan. Ini mengurangi kualitas air dan mengancam kehidupan akuatik lainnya.
Pencemaran tanah juga menjadi masalah penting. Kotoran bebek yang menyebar di sekitar dapat meracuni tanah dan tumbuhan, mengganggu ekosistem setempat dan mengurangi kesuburan tanah. Mbah Samijo, seorang warga setempat, kepada Jurnalis PacitanTerkini.com Minggu (21/4/24), mengeluh tentang kotoran bebek yang sering mengotori halaman rumahnya, membutuhkan pembersihan hampir setiap hari.
Dari sisi kesehatan, keberadaan ternak bebek liar juga berisiko tinggi karena kotoran mereka mengandung mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Ini terutama berbahaya di area dengan sanitasi yang buruk, di mana risiko penularan penyakit meningkat.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan masyarakat, otoritas lokal, dan ahli lingkungan. Langkah-langkah seperti pengelolaan limbah ternak yang lebih efektif, pengawasan populasi bebek liar, dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya kebersihan lingkungan diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari bebek liar terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat di Desa Penggung.
Pewarta: Hasna Nur Hafiifah-PGSD STKIP PGRI Pacitan