"Situs Gedokan Jaran" Gegeran, Pacitan
TEGALOMBO-PACITAN || Sejarah mencatat bahwa pada abad ke-13 hingga ke-14 Masehi, wilayah Pacitan hingga Tegalombo di Jawa Timur merupakan lautan luas yang saat itu berada di bawah pemerintahan Kerajaan Wiranti/Kalak di Donorojo, Pacitan.
Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Panji/Prawiro Yudho/Pangeran Kalak, yang merupakan putra dari Raja Brawijaya Akhir dan saudara tiri dari Raja Patah, Sultan Demak.
Masyarakat pada masa itu hidup dari pertanian dengan menanam ketela pohon, dan mayoritas beragama Hindu dan Buddha. Pada masa pemerintahan Raja Patah, ekspansi dakwah Islam dilakukan dari Demak ke arah timur Pulau Jawa, yang saat itu masih didominasi oleh agama Hindu/Buddha, dengan bantuan dari kerajaan-kerajaan seperti Pasai, Persia, Cirebon, Tegal/Slawi/Sedayu, dan lainnya.
Salah satu lokasi penting dalam sejarah ini adalah Situs Gedokan Jaran, yang terletak di Gunung Jaran, Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. Lokasi ini menjadi titik berkumpulnya pasukan berkuda dari berbagai kerajaan yang membantu Demak, yang menyediakan tempat istirahat dan air minum bagi kuda-kuda mereka pasca-pertempuran.
Mata air di lokasi ini, yang berada di ketinggian namun tetap memiliki sumber air yang tidak pernah kering meski pada musim kemarau, dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Lokasi ini menjadi saksi bisu perang besar antara kerajaan Wiranti yang masih memeluk agama Hindu melawan pasukan gabungan yang dipimpin oleh Wali Allah dari Demak, yang berlangsung selama 40 hari dalam peristiwa yang dikenal sebagai "Pagut" dan melahirkan nama Desa Pagutan.
Perang tersebut meruntuhkan banyak peninggalan agama Hindu/Buddha, termasuk patung-patung kuno, dan menjadi bagian penting dari sejarah yang terlupakan oleh generasi saat ini.
Pewarta:Amat Taufan