Gemunak: Makanan Tradisional Pacitan yang Penuh Sejarah

Gemunak Makanan Tradisional Pacitan


PACITAN MISTERI || "BISMILLAH"; "Salam Literasi Sejarah". Pacitan, Kota Penuh Misteri, memiliki warisan kuliner yang unik dan bersejarah. Salah satu makanan tradisional yang terkenal adalah "GEMUNAK". Diperkirakan pada abad ke-18, saat sebagian kecil wilayah Kadipaten Pacitan mulai dapat ditanami padi, berbagai jenis padi termasuk padi Jawa kuno, VUTW (IR), dan padi ketan mulai dikembangkan di daerah ini. Ketika hasil panen melimpah, terutama singkong (ketela pohon) dan padi ketan, masyarakat pedesaan mulai berinovasi menciptakan makanan baru yang berbahan dasar singkong dan beras ketan.

Kombinasi dua bahan ini menghasilkan makanan yang sangat disukai warga Pacitan, yang kemudian diberi nama "GEMUNAK". Nama ini kira-kira berarti "sak gegem tur enak" (sebesar kepalan tangan dan sangat enak). Proses pembuatan GEMUNAK cukup sederhana. Singkong dan beras ketan dikukus hingga matang, lalu ditumbuk halus dan dicampur rata. Adonan kemudian dipotong sebesar kepalan tangan, dibungkus daun pisang, dan siap disajikan.

Makanan ini hingga kini masih lestari dan sering dijual di pasar tradisional, terutama saat panen raya singkong yang biasanya terjadi pada musim kemarau setiap tahunnya. Rasanya yang lezat, hasil perpaduan antara singkong dan nasi ketan yang ditumbuk rata, membuat GEMUNAK menjadi pilihan sarapan favorit sebelum para petani pergi ke sawah atau ladang.

GEMUNAK bukan hanya makanan, tetapi juga saksi sejarah budaya masyarakat Pacitan yang tinggi. Inovasi dalam menciptakan makanan ini menunjukkan kreativitas rakyat dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Semoga Tuhan memberi berkah kepada kita semua, keluarga, rakyat, dan penerus Nabi Muhammad Rasulullah, serta seluruh isi bumi dan langit.

Penulis: Amat Taufan

 

Lebih baru Lebih lama