PACITAN || Pada tahun 1970-an, arsitektur kolonial Belanda masih menjadi bagian penting dari warisan budaya di Indonesia. Jurnalis menemukan bangunan rumah dengan arsitektur klasik yang mungkin sudah berusia lebih dari 50 tahun, di Desa Sumberharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan.
Rumah-rumah kolonial ini memiliki ciri khas yang menonjol: atap genteng merah bertumpuk, dinding bata merah, serta jendela dan pintu yang menggabungkan elemen gebyok dari rumah adat Jawa.
Bangunan-bangunan dengan tembok tebal dan halaman luas menandakan bahwa bangunan tersebut dulunya dimiliki oleh pejabat pada masa itu. Campuran material seperti batu merah, pasir, dan batu kapur membuat bangunan-bangunan ini tampak lebih awet dan kokoh.
Dari luar, rumah-rumah kolonial ini selalu memunculkan perasaan nostalgia yang hangat. Pada masa itu, saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar antara tahun 1970-1980, kemegahan bangunan-bangunan ini sangat terlihat.