Grontol Jagung |
PACITAN MISTERI || Pada abad ke-17, di bawah kepemimpinan Adipati Setro Ketipo dan istrinya, Dewi Ratna Ningsih, Pacitan yang terletak di wilayah pegunungan tandus bekas Kerajaan Wiranti, menghadapi tantangan pemenuhan kebutuhan pangan.
Dewi Ratna Ningsih, yang juga ibu dari Pangeran Diponegoro, berusaha memastikan rakyatnya memiliki sumber makanan yang cukup dengan memanfaatkan hasil panen jagung yang melimpah. Jagung ini kemudian diolah menjadi "Jagung Grontol", yang dicampur dengan parutan kelapa dan garam, menjadi makanan pokok bagi masyarakat Pacitan.
Jagung Grontol menjadi saksi sejarah ketahanan pangan pada masa penjajahan VOC dan Belanda, menunjukkan kemajuan teknologi pangan saat itu. Hingga kini, makanan khas ini masih bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional Pacitan, terutama saat musim panen jagung.
Pacitan, dengan kondisi geografis yang kering dan berbukit kapur, hanya cocok untuk tanaman jagung. Oleh karena itu, jagung grontol tetap menjadi makanan yang merakyat dan melestarikan warisan budaya Pacitan.
Semoga keberkahan senantiasa menyertai keluarga, rakyat, dan penerus Nabi Muhammad serta seluruh alam. (Amat Taufan)