WONOGIRI, UNS || Desa Belikurip dikenal dengan kekayaan alamnya, termasuk pohon jati yang melimpah, namun pemanfaatan sumber daya ini masih terbatas, terutama dalam bidang kerajinan dan industri kreatif. Menyadari hal ini, kelompok mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Tim 297 pada periode Juli-Agustus 2024 menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada kaum perempuan di Desa Belikurip, Kabupaten Wonogiri.
Program ini meliputi pelatihan pembuatan batik jumputan dengan pewarna alami dari daun jati, pengolahan kain jumputan menjadi kerajinan tangan, serta sosialisasi kewirausahaan. Diharapkan program ini tidak hanya melestarikan kearifan lokal, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi ibu-ibu PKK Desa Belikurip melalui pengembangan produk lokal yang bernilai jual tinggi.
Dalam pelaksanaan program di Balai Desa Belikurip, mahasiswa KKN UNS Tim 297 menyelenggarakan serangkaian kegiatan pelatihan dan sosialisasi. Acara yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mereka akan potensi lokal, khususnya batik jumputan berbahan daun jati, serta memberikan pengetahuan dasar tentang kewirausahaan.
Para peserta diberikan pelatihan manajemen keuangan, strategi pemasaran, dan inovasi produk, yang diharapkan dapat memotivasi mereka untuk menjadi lebih produktif dan mandiri.
Ketua Tim KKN 297, Bastian Aji Pamungkas, membuka acara dengan sambutan, diikuti oleh Adistia yang memimpin pelatihan pembuatan kain batik jumputan. Setelah itu, Aprilia Khoirunnisa memandu sesi pemanfaatan kain jumputan menjadi berbagai kerajinan tangan, seperti taplak meja, kipas tangan, dan bando.
Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi kewirausahaan oleh Tiara, yang memberikan panduan tentang cara memasarkan produk secara efektif. Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab, yang disambut antusias oleh para ibu-ibu PKK.
Sebagai langkah lanjutan, Tim KKN 297 berencana membentuk kelompok kerja yang terdiri dari ibu-ibu PKK yang telah mengikuti pelatihan. Kelompok ini akan fokus pada produksi batik jumputan dan kerajinan tangan dari kain jumputan.
Selain itu, pelatihan tambahan tentang teknik pewarnaan alami dan inovasi produk juga akan diberikan. Tim KKN 297 juga berupaya membantu pemasaran produk melalui media sosial dan pasar yang lebih luas, serta bekerja sama dengan dinas terkait untuk mendapatkan dukungan tambahan. Dengan langkah ini, batik jumputan dari Desa Belikurip diharapkan menjadi produk unggulan yang dapat bersaing di pasar dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Penulis: Bastian Aji Pamungkas
Editor: Hendriyanto