PACITAN TERKINI || Pada abad ke-17 hingga ke-18, saat Kadipaten Pacitan dipimpin oleh Eyang Joyoniman atau dikenal sebagai Kanjeng Jimat, terdapat sebuah pusaka sakti berupa keris kecil yang dinamai "Kyi Jangkung." Keris ini memiliki motif "Kembang Pacar" dan dipercaya terbuat dari besi kuno pada era Majapahit. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pusaka ini diwariskan oleh Adipati Setro Ketipo, Adipati pertama Pacitan, yang merupakan ayah angkat dari Eyang Joyoniman dan diangkat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I di Kesultanan Yogyakarta.
Pusaka Kyi Jangkung ditemukan oleh penduduk Dusun Nglarangan, Desa Mantren, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, di sekitar lingkungan Masjid Nglarangan. Keberadaan pusaka ini dianggap sakral dan diyakini memiliki aura mistis. Benda keramat tersebut menjadi salah satu pusaka andalan bagi Eyang Joyoniman dalam memimpin Kadipaten Pacitan hingga usia lanjut, dengan nilai filosofi bahwa seorang pemimpin harus memiliki hati yang suci untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Penemuan pusaka ini di lingkungan masjid, lokasi yang sakral hingga masa kini, menambah nilai pentingnya. Lokasi tersebut juga dipercaya sebagai jalur utama para wali pada abad ke-13 hingga ke-14 di masa Kerajaan Wiranti atau Kalak, yang saat ini berada di sekitar Donorojo, Pacitan.
Kehadiran pusaka ini menjadi saksi bisu sejarah dan bukti teknologi pembuatan senjata pada masa Majapahit yang masih bertahan hingga abad ke-17 dan ke-18. Pusaka Kyi Jangkung tak hanya dianggap sebagai benda bersejarah, tetapi juga sebagai simbol keberkahan yang diharapkan memberikan keselamatan bagi penerus dan seluruh masyarakat, serta membawa berkah dari Sang Pencipta.
Dengan nilai sakralnya, pusaka ini mengingatkan setiap generasi akan pentingnya ketulusan hati dalam menjalankan kepemimpinan dan kehidupan yang sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Amat Taufan
Editor: M Rafid