MrJazsohanisharma

Malam Penuh Berkah di Bogor


PACITAN TERKINI || Malam itu begitu tenang, dengan udara yang sejuk menyelimuti setiap sudut. Kami sekeluarga berkumpul di sebuah rumah di Bogor, Jawa Barat, tempat yang penuh kenangan dan kehangatan. Meja makan dipenuhi hidangan favorit keluarga, yang mengundang selera setiap orang. Tawa dan cerita mengalir begitu alami di antara kami, menciptakan momen yang akan selalu terpatri dalam hati.

Aku tersenyum sambil memandang meja yang penuh dengan makanan. "Wah, makan malam hari ini pasti sangat mengenyangkan," kataku penuh semangat.

Ibu, yang duduk di sampingku, tersenyum dan menyuruh kami untuk segera makan. "Ayo dimakan supaya tidak cepat dingin," ujarnya sambil menyendokkan makanan ke piring kami.

Kakakku yang biasanya ceria menambahkan, "Wah, ayo yang lain makan dulu, setelah itu kita bermain bersama!"

Semua pun menjawab dengan penuh semangat, mengikuti keinginan kakakku untuk menghabiskan waktu bersama. Meskipun momen ini sederhana, rasanya sangat istimewa. Kekuatan kebersamaan kami tercipta begitu saja, tanpa perlu usaha yang berlebihan.

Di tengah kebersamaan itu, aku merasa begitu bahagia, bisa berkumpul dengan keluarga besar di sebuah tempat yang nyaman dan penuh keceriaan. Kebersamaan ini terasa sangat berarti, terlebih karena kami bisa melakukan segala hal dengan bebas, tanpa ada halangan apapun.

Saat makan selesai, kami berjalan menuju pendopo yang terletak di luar rumah, dikelilingi oleh suasana malam yang damai. Lampu-lampu lembut menerangi sekitar, menciptakan atmosfer yang menenangkan. Ada kolam yang airnya begitu sejuk, membuat beberapa orang tertarik untuk berendam. Di kejauhan, suara air yang mengalir menambah kedamaian malam itu.

Aku dan ibu duduk di pendopo, menikmati angin malam. Tiba-tiba, ibu bertanya, "Bukankah langit malam ini terlihat sangat indah?"

Aku menatap langit yang gelap namun dihiasi oleh cahaya bulan dan bintang yang bersinar terang. "Benar, bulan dan bintang malam ini menyinari langit dengan sangat terang," jawabku sambil tersenyum.

Tiba-tiba aku melihat sebuah bintang jatuh. "Wah, ibu! Ada bintang jatuh! Ayo, buat permohonan!" ajakku dengan penuh semangat.

Ibu tertawa kecil. "Hahaha, kamu ini ada-ada saja," katanya dengan senyum. Kami lalu menutup mata dan bersama-sama membuat permohonan.

Permohonanku sederhana, namun sangat berarti: "Aku ingin selalu berada dekat dengan ibu dan keluarga, dan semoga keluarga kami selalu dalam lindungan-Nya."

Malam itu, udara semakin dingin, namun rasanya seperti pelukan hangat yang memeluk kami. Keheningan malam semakin memperdalam rasa syukurku atas kebersamaan ini. Momen itu menjadi begitu berharga, karena keluarga adalah bagian terpenting dari kebahagiaan hidupku. Kami menikmati malam yang penuh kehangatan, bersama orang-orang yang paling aku cintai, dan merasa bahwa keluarga memang sangat berharga.

Penulis: Aura Sessa Aulia

Lebih baru Lebih lama