Arus ini terbentuk ketika gelombang besar menghantam pantai dan air yang kembali ke laut terkonsentrasi dalam satu jalur sempit, menciptakan arus kuat yang mengalir menjauh dari pantai. Rip current bisa memiliki lebar beberapa meter hingga puluhan meter dengan kecepatan mencapai 2 meter per detik, lebih cepat dari perenang profesional. Banyak orang yang terjebak dalam arus ini panik dan mencoba berenang melawan arus ke arah pantai, yang justru menguras tenaga dan meningkatkan risiko tenggelam.
Penting bagi para wisatawan untuk mengenali tanda-tanda rip current agar dapat menghindarinya. Biasanya, arus ini terlihat sebagai jalur air yang lebih tenang di antara ombak yang bergelombang, dengan warna air yang berbeda karena membawa pasir atau buih ke laut. Jika terjebak dalam rip current, langkah terbaik adalah tetap tenang dan tidak berenang melawan arus. Sebaliknya, berenanglah ke samping, sejajar dengan pantai, hingga keluar dari jalur arus sebelum mencoba kembali ke daratan.
Kesadaran akan bahaya rip current perlu ditingkatkan, terutama bagi para pengunjung pantai yang belum familiar dengan kondisi laut yang berombak. Pemasangan papan peringatan dan edukasi oleh petugas penjaga pantai sangat diperlukan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Selain itu, wisatawan disarankan untuk selalu berenang di area yang diawasi oleh penjaga pantai dan menghindari pantai yang memiliki riwayat kejadian rip current. Dengan memahami karakteristik arus ini, masyarakat dapat menikmati wisata pantai dengan lebih aman tanpa harus menghadapi risiko yang tidak diinginkan.