Patung Giok Singa: Simbol Kejayaan di Balik Misteri Kerajaan Kuno Pacitan


PACITAN TERKINI ||  Pada sekitar tahun 527 SM, wilayah yang kini dikenal sebagai Dusun Kerajan, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, merupakan pusat pemerintahan Raja Brama. Sebagai penguasa yang memerintah wilayah barat Pacitan hingga Kecamatan Pringkuku, Raja Brama dan rakyatnya menganut agama Buddha. 

Salah satu benda pusaka yang dimiliki oleh sang raja adalah sebuah patung berbentuk singa, terbuat dari batu giok jenis "Giok Domba". Patung ini memiliki tinggi sekitar 15 cm dan terbuat dari batu giok yang unik, dengan warna hijau keputih-putihan yang berubah menjadi kekuningan saat difoto.

Patung Giok Singa ini merupakan simbol kekuasaan dan kejayaan, mencerminkan filosofi "Dewa Kekuasaan". Keberadaan patung ini menunjukkan adanya sistem pemerintahan dan peradaban tinggi di kerajaan Jawa kuno pada masa itu. Di wilayah sekitar, terdapat Air Terjun Jolo Tundo dan sebuah gua yang digunakan untuk bertapa dan semedi, di mana masyarakat pada zamannya berharap memperoleh keabadian di alam nirwana, terkenal dengan ilmu pancasona atau rawa rontek.

Patung Giok Singa ini ditemukan oleh masyarakat di wilayah Dusun Ngrayun, Desa Ploso, Kecamatan Punung, Pacitan. Situs ini dianggap sakral, terutama bagi penganut agama Buddha dan pemimpin-pemimpin pada zamannya. Penemuan ini merupakan bukti berharga dari peradaban manusia di masa lalu, menunjukkan bahwa teknologi pembuatan perhiasan dari batu giok, yang berpusat di daratan Cina, telah menyebar hingga wilayah ini.

Semoga Gusti Allah memberikan berkah kepada kita semua, keluarga, rakyat, dan penerus Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah, serta seluruh bumi dan isinya.

Penulis: Amat Taufan

Lebih baru Lebih lama