KAFIB UNS Dorong Pelestarian Wayang Beber Tawang Alun dalam Program Budaya



KAFIB UNS || Pengurus Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Budaya (KAFIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta resmi dikukuhkan dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Ruang Seminar FIB UNS pada Kamis (6/2/25). Ketua terpilih, Dr. Kandar, M.AP., yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Penyelamatan, Pelestarian, dan Perlindungan Arsip di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), langsung menginisiasi program kerja dengan fokus pada pelestarian budaya. Salah satu inisiatif utamanya adalah memperkenalkan dan melestarikan Wayang Beber Tawang Alun, seni tradisional asal Pacitan yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Dalam agenda tersebut, Dr. Kandar bekerja sama dengan Humas dan Publikasi KAFIB, Dr. Agoes Hendriyanto, M.Pd., untuk memulai langkah nyata dalam upaya pelestarian budaya. Kegiatan awal yang dijalankan melibatkan pementasan Wayang Beber Tawang Alun, seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari lima abad. Artefak berharga ini membutuhkan perlakuan khusus agar tetap terjaga kelestariannya dari waktu ke waktu.

Pewaris Wayang Beber Tawang Alun, Tri Hartanto, turut hadir dalam acara ini dan menampilkan gulungan keenam yang memuat kisah ke-21, 22, dan 23. Pertunjukan ini menjadi kesempatan bagi peserta untuk memahami lebih dalam tentang makna dan nilai budaya yang terkandung dalam seni tradisional tersebut. Keunikan Wayang Beber yang masih bertahan di era modern menjadi bukti pentingnya upaya pelestarian.

Dr. Kandar mengapresiasi terselenggaranya acara ini dan menyatakan niatnya untuk memperluas jangkauan kegiatan dengan format hybrid. Dengan pendekatan ini, alumni dan masyarakat luas dapat turut serta dalam upaya pelestarian budaya secara lebih interaktif. Ia juga mengusulkan agar Wayang Beber Tawang Alun dibawa ke Jakarta untuk mendapat perlindungan lebih lanjut, seperti pelapisan menggunakan tisu Jepang guna menjaga keawetannya.

Selain melindungi artefak bersejarah, Dr. Kandar menekankan pentingnya inovasi dalam memperkenalkan budaya kepada generasi muda. Ia merancang berbagai program yang tidak hanya berfokus pada konservasi tetapi juga revitalisasi seni tradisional agar tetap relevan dan menarik bagi masyarakat modern. Visi ini sejalan dengan misi KAFIB dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Dr. Agoes Hendriyanto turut mengapresiasi kehadiran para peserta, terutama alumni dari program studi Bahasa Arab dan Kajian Budaya, yang aktif berdiskusi mengenai pelestarian Wayang Beber Tawang Alun. Ia menilai keterlibatan alumni dalam kegiatan ini dapat membuka lebih banyak peluang riset dan pengembangan seni tradisional. Dengan sinergi antara akademisi dan komunitas budaya, diharapkan Wayang Beber tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Lebih baru Lebih lama