Ajuan Kerja Sama Yayasan Wayang Beber Pacitan dan FIB UNS dalam Pelestarian Budaya



PACITAN TERKINI || Yayasan Rumah Wayang Beber Karangtalun, Pacitan, yang dipimpin oleh Tri Hartanto bersama Tim Pakar Dr. Agoes Hendriyanto, S.P., M.Pd., mengadakan pertemuan dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Kamis (6/2/25). Acara yang berlangsung di Ruang Dekan FIB ini disambut langsung oleh Dekan FIB, Dr. Dwi Susanto, S.S., M.Hum., serta Wakil Dekan Bidang Nonakademik, Dr. Miftah. Pertemuan ini bertujuan membangun sinergi dalam upaya melestarikan dan mengembangkan Wayang Beber Tawang Alun, salah satu warisan budaya Pacitan yang memiliki nilai historis tinggi.

Dr. Agoes Hendriyanto menekankan bahwa kolaborasi antara Yayasan Wayang Beber dan FIB UNS sangat penting dalam menjaga eksistensi seni tradisional ini. Ia menuturkan bahwa kerja sama ini tidak hanya berfokus pada upaya pelestarian, tetapi juga memperluas kajian akademik guna memperkuat posisi Wayang Beber di tengah modernisasi. Harapannya, kemitraan ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi dunia akademik serta masyarakat luas dalam memahami sejarah dan filosofi Wayang Beber secara lebih mendalam.

Dekan FIB UNS, Dr. Dwi Susanto, menyambut baik gagasan ini dan menegaskan bahwa kolaborasi antara akademisi dan komunitas budaya sangat diperlukan. Menurutnya, Wayang Beber yang telah berusia ratusan tahun memiliki nilai sejarah yang patut dijaga, sehingga tanggung jawab pelestariannya harus dilakukan bersama. Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa kerja sama ini dapat membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian mendalam tentang berbagai aspek seni, sejarah, dan budaya yang terkait dengan Wayang Beber.

Tri Hartanto berharap kerja sama ini dapat membantu mengungkap kembali jejak sejarah Wayang Beber yang belum terdokumentasi secara lengkap. Salah satu aspek yang menarik untuk dikaji adalah kaitan antara Wayang Beber dengan perayaan kelahiran Joko Tingkir atau Mas Karebet, di mana seni ini digunakan dalam ritual tertentu. Selain itu, masih terdapat kekosongan informasi terkait Wayang Beber pada masa pemerintahan Amangkurat IV, yang menjadi tantangan bagi para peneliti untuk menggali lebih dalam sejarah seni pertunjukan ini.

Sebagai langkah lanjut dari pertemuan tersebut, Dr. Dwi Susanto menyatakan bahwa FIB UNS akan segera menyusun draf kerja sama yang akan dikirimkan kepada Yayasan Wayang Beber untuk ditinjau lebih lanjut. Nota kesepahaman (MoU) yang akan disusun diharapkan dapat menjadi dasar kerja sama yang kuat dan saling menguntungkan. Dengan adanya kesepakatan ini, berbagai program penelitian dan pengembangan Wayang Beber dapat dijalankan secara sistematis dan berkelanjutan.

Kolaborasi ini diharapkan membawa manfaat besar bagi upaya pelestarian seni tradisional Wayang Beber Tawang Alun. Tidak hanya menjaga warisan budaya agar tetap hidup, kerja sama ini juga berpotensi memberikan peluang bagi generasi muda untuk lebih mengenal, memahami, serta mengembangkan seni Wayang Beber sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.

 

 

Lebih baru Lebih lama