Sego Berkat: Tradisi Kuliner Bersejarah dalam Syiar Islam di Pacitan

 

PACITAN TERKINI - Pada abad ke-16 hingga ke-17 Masehi, wilayah Arjowinangun mengalami perkembangan pesat. Kota tertua ini dibangun oleh Ki Ageng Buono Keling pada abad ke-15 Masehi. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan Islam di wilayah tersebut adalah Kiai Hasan Mimbar, seorang ulama besar yang menetap di pinggiran Kali Arjowinangun. Beliau merupakan keturunan dari Maharaja Mandar (Sulawesi) yang diasingkan oleh VOC dan kemudian menetap di Pacitan. Dalam upaya memperkuat syiar Islam, Kiai Hasan Mimbar membangun Masjid Kauman di dekat Kali Grindulu, kawasan yang saat itu menjadi pusat perdagangan. 

Beliau juga menjadi imam besar masjid tersebut dan mengajar agama kepada masyarakat, termasuk salah satu muridnya yang terkenal, Eyang Joyoniman (Adipati Kanjeng Jimat) yang mulai menjadi Tumenggung di Pacitan menggantikan Setrowijoyo 2 sekitar tahun 1812 M. 

Salah satu tradisi yang berkembang dalam persebaran Islam di Arjowinangun adalah peringatan malam-malam ganjil di akhir bulan Ramadhan, khususnya dalam menyambut Lailatul Qadar. Pada malam istimewa tersebut, para santri dianjurkan untuk makan Sego Berkat setelah shalat tarawih. Makanan ini dipercaya membawa berkah dan menjadi simbol pengharapan agar mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar yang pahalanya lebih baik dari seribu bulan.

Secara filosofi, Sego Berkat memiliki makna mendalam. Nasi putih melambangkan kesucian hati seorang hamba Allah SWT, sementara beragam lauk seperti srundeng kelapa, oseng-oseng tempe/tahu, ayam gurih atau telur, menggambarkan keberagaman kehidupan di dunia. Semua hidangan ini dibungkus dengan daun jati, yang melambangkan keteguhan dan kesucian hati dalam menjalani kehidupan.

Hingga kini, tradisi menikmati Sego Berkat masih lestari di berbagai wilayah pedesaan di Kabupaten Pacitan. Kuliner khas ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi bukti sejarah dan peningkatan keimanan masyarakat dalam menjalani ibadah puasa. Semoga tradisi ini terus diwarisi dan membawa berkah bagi semua. 

Penulis: Amat Taufan

Lebih baru Lebih lama