Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 6 hingga 8 Juli 2025, dan menjadi bagian penting dari strategi promosi destinasi Pacitan tidak hanya dari sisi keindahan alam, tetapi juga warisan seni dan budaya.
"Kita berharap wisatawan ke depan tidak hanya datang untuk menikmati pantai atau keindahan alam, tapi juga bisa menyelami kekayaan budaya lokal Pacitan," terang Rahmad Adi Mandego, Kabid Pengembangan SDM dan Pemasaran Pariwisata Disparbudpora Pacitan, Senin (07/07).
Salah satu peserta dari biro wisata asal Yogyakarta, Deni Haryono, mengaku terkesan dengan potensi alam Pacitan. Ia bahkan menyebut Pacitan bisa menjadi destinasi penyangga wisata Yogyakarta yang layak bersaing dengan daerah lain seperti Kebumen atau Wonosobo.
"Pacitan memiliki kekuatan wisata yang luar biasa, terutama alamnya yang belum banyak tersentuh. Tinggal perbaikan infrastruktur, terutama akses jalan, agar wisatawan lebih nyaman," ujarnya.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, menyampaikan apresiasi dan harapannya kepada para pelaku industri wisata yang hadir. Menurutnya, kehadiran mereka bukan hanya untuk promosi, tapi juga untuk berbagi wawasan dan pengalaman dengan pelaku wisata lokal.
"Saya berharap kehadiran rekan-rekan biro wisata nasional ini bisa menginspirasi dan mengedukasi para pelaku wisata di Pacitan, agar semakin siap menyambut wisatawan dengan pelayanan terbaik," tutur Bupati.
Dengan menggabungkan kekuatan kultur lokal, destinasi alam, dan jejaring promosi pariwisata nasional, Pacitan Tourism Explore 2025 menjadi langkah strategis menjadikan Pacitan sebagai destinasi unggulan di Jawa Timur yang ramah, unik, dan siap bersaing secara global.