Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 374 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta |
Sebagai tahap awal, Tim KKN-374 bekerja sama dengan Pemerintah Desa Kebrengan untuk menunjuk pengurus Pokdarwis dan melaksanakan rapat pertama pada Minggu (27/7/2025) di rumah Kepala Desa Kebrengan. Dalam kesempatan tersebut, Pokdarwis resmi diberi nama “Genggong Banyu Anget” sesuai potensi utama desa berupa pemandian air panas Genggong.
Ketua Tim KKN, Risma Yuliana Saputri, menegaskan bahwa pembentukan Pokdarwis ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Harapannya, pengelolaan pemandian air panas Genggong ke depan bisa optimal dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Pada rapat kedua (3/8/2025), Tim KKN menghadirkan Ketua Pokdarwis Desa Maron, Ares, yang berbagi pengalaman sukses mengelola wisata Telaga Menjer. Ia menekankan pentingnya keterlibatan warga untuk mengangkat potensi desa, termasuk menggali sejarah lokal agar bisa diwariskan kepada generasi muda dan dipromosikan melalui media sosial.
Rian Cahya Nata, salah satu anggota Tim KKN dan penggagas Pokdarwis, menambahkan bahwa Desa Kebrengan juga memiliki potensi UMKM berupa makanan khas seperti Opak dan Combro yang dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan.
Selanjutnya, pada Kamis (14/8/2025), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo mengukuhkan Pokdarwis Genggong Banyu Anget. Acara ini ditandai dengan penyerahan SK Kepala Desa, surat pengukuhan dari Dinas Pariwisata, serta papan nama resmi Pokdarwis. Dalam acara tersebut, Kabid Ekonomi Kreatif, Fatonah Ismaingil, memberikan materi mengenai sinergi antar lembaga dan masyarakat demi keberhasilan desa wisata.
Selain mendirikan Pokdarwis, 14 mahasiswa Tim KKN-374 juga menggelar berbagai program pemberdayaan masyarakat, mulai dari edukasi lingkungan, literasi digital, UMKM, hingga pariwisata. Beberapa di antaranya adalah sosialisasi pengelolaan sampah, Fun English Learning, TPQ Kreatif, Kelas Cerdas Finansial, program UMKM Go Digital, pelatihan desain kemasan, hingga pemetaan potensi produk lokal. Tidak hanya itu, mereka juga mengadakan bazar UMKM, sosialisasi anti-hoaks, pendampingan ternak domba sehat, pelatihan totebag ecoprint untuk anak-anak, kampanye minum susu, serta pelatihan kewirausahaan bagi perempuan desa.
Melalui rangkaian program ini, Tim KKN berharap dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat Desa Kebrengan, baik dari sisi peningkatan kesadaran lingkungan, pengembangan SDM, penguatan UMKM, maupun pengembangan potensi wisata. Ketua Tim menegaskan bahwa hasil kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi Desa Kebrengan untuk terus berkembang secara mandiri di masa depan.