| Pasar Arjowinangun Pacitan, Minggu (14/12/25) |
PACITAN TERKINI - Pagi itu, Pasar Arjowinangun tampak ramai seperti biasanya. Para ibu rumah tangga membawa tas belanja, pedagang sibuk menata dagangan, dan suara tawar-menawar terdengar bersahutan. Namun, di balik hiruk-pikuk pasar, sejumlah pembeli terlihat berhenti sejenak di depan lapak sayuran, seolah menghitung ulang uang belanja setelah melihat harga yang terus merangkak naik. Suasana pasar tetap hidup, meski isi kantong belanja terasa semakin ringan.
Dalam tiga hari terakhir, harga sejumlah sayuran mengalami kenaikan signifikan. Bawang merah naik dari Rp28.000 menjadi Rp35.000 per kilogram, tomat dari Rp10.000 menjadi Rp16.000 per kilogram, dan wortel dari Rp12.000 menjadi Rp18.000 per kilogram. Hingga kini, kenaikan harga tersebut belum menunjukkan tanda-tanda akan turun.
Dampak kenaikan harga ini dirasakan oleh pembeli maupun pedagang. Ibu Siti, salah satu warga yang ditemui di pasar, mengaku harus menyesuaikan belanja harian. “Harga-harganya naik semua. Biasanya saya beli bawang satu kilogram, sekarang cuma setengah karena uangnya tidak cukup,” ungkapnya, Ahad (14/12/2025).
Para pedagang pun menghadapi kondisi serupa. Ibu Tini, salah satu pedagang sayur, menjelaskan bahwa pasokan dari petani menurun akibat cuaca yang tidak menentu, sehingga harga dari pengepul ikut naik. “Pasokan sedikit, harga dari pengepul sudah tinggi. Kami tidak bisa menahan harga, kalau tidak kami bisa rugi,” ujarnya.
Meski harga melonjak, aktivitas jual beli di Pasar Arjowinangun tetap berlangsung. Pembeli masih berdatangan, namun lebih selektif dalam menentukan jumlah belanja. Para pedagang berharap pemerintah daerah segera melakukan pemantauan serta langkah stabilisasi harga agar kondisi pasar kembali normal dan masyarakat tidak terlalu terbebani.
Penulis: Ajeng Kusumaningtyas-PBSI STKIP PGRI Pacitan