PACITAN TERKINI - Pemerintah Kabupaten Pacitan bersama masyarakat Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, menggelar tradisi adat Thethek Melek sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai kearifan lokal agraris di tengah arus modernisasi. Ritual yang dilaksanakan di area persawahan desa setempat pada Sabtu sore (20/12/2025) berlangsung khidmat dan dipimpin langsung oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.
Tradisi Thethek Melek dimaknai sebagai jembatan budaya yang merekatkan hubungan harmonis antara manusia dan alam semesta. Melalui pendekatan seni dan ritual kolektif, masyarakat diajak kembali menyadari pentingnya keseimbangan ekologis sebagai fondasi kehidupan pertanian. Menjelang senja, suasana persawahan berubah menjadi ruang spiritual ketika warga mulai memadati pematang sawah dengan membawa perlengkapan ritual, seperti alat opyak-opyakan hama serta tumpeng sebagai simbol rasa syukur.
Nuansa sakral semakin terasa saat iringan tetabuhan khas mengiringi kedatangan rombongan Bupati Pacitan. Dalam prosesi utama, Bupati Indrata Nur Bayuaji membawa bongkok, yakni pelepah kelapa yang telah dilubangi, untuk kemudian diserahkan secara simbolis kepada Kepala Desa Sukoharjo. Bongkok tersebut ditancapkan ke tanah sebagai tanda dimulainya rangkaian ritual Thethek Melek.
Prosesi simbolik tersebut kemudian diikuti secara serentak oleh warga di sepanjang pematang sawah. Kehadiran unsur seni semakin memperkuat atmosfer budaya melalui pertunjukan Kiblat Papat Limo Pancer serta tari orang-orangan sawah. Karya kreatif yang digagas langsung oleh Bupati Pacitan ini dirancang untuk memperkaya ruang simbolis sekaligus menggali potensi sosial masyarakat desa.
Melalui pertunjukan tersebut, nilai-nilai kosmologis, spiritualitas agraris, serta semangat gotong royong diharapkan tumbuh dan mengakar kuat dalam tata kelola pertanian masyarakat. Tradisi ini menjadi pengingat bahwa bertani bukan semata aktivitas ekonomi, tetapi juga laku budaya dan spiritual yang menyatu dengan alam.
Di sela kegiatan, Bupati Indrata Nur Bayuaji menyampaikan harapannya agar pelaksanaan tradisi Thethek Melek membawa dampak positif bagi hasil pertanian warga. Ia menegaskan bahwa ritual ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud doa bersama dan ikhtiar spiritual agar alam senantiasa bersahabat dengan para petani Pacitan.
Penulis: Sasqia Refalina - PBSI STKIP PGRI Pacitan