PACITANTERKINI || Citus Batu Semedhi Ratu Suryo/ Dewi Sekartaji/ Dewi Shri Ratu Kencono Wungu. Terletak di Dsn. Kali Mojo; Desa; Gondosari; Kec.Punung; Kab.Pacitan. Penulis mengharapkan adanya tulisan sejenis sehingga bisa menguak misteri di Pacitan.
Pada abad ke-12 hingga ke-13 Masehi, terdapat sebuah kisah yang menjadi bagian dari sejarah spiritual dan kepercayaan masyarakat di wilayah Gondosari, Pacitan. Kisah ini berkaitan dengan Citus Batu Semedhi Ratu Suryo, juga dikenal sebagai Dewi Sekartaji atau Dewi Shri Ratu Kencono Wungu.
Ratu Suryo, dalam pencarian suaminya yang sedang membangun negeri baru, yakni Wiranti atau Kalak (Donorojo, Pacitan), bersama dayang istana dan abdi setianya, memutuskan untuk menyamar sebagai rakyat jelata. Perjalanan mereka melibatkan jalur yang melewati berbagai tempat penting, seperti Mojopahit, Gunung Lawu, Gunung Megalamat (Nawangan), Tremas (Gunung Garuda/Manukan), Ponggok, Gunung Nogo (Sedayu), Ngadirjan (Pringkuku), Nampol (Mendolo Kidul), dan berakhir di lokasi citus di Dsn. Kali Mojo, Gondosari.
Di tempat inilah Ratu Suryo bersemedi di Citus Batu, berdoa agar dapat bertemu dengan suaminya, R.Panji/R.Prawiro Yudho/Panembahan Kalak/Cindelaras, yang sedang membangun kerajaan sebagai penerus tahta Majapahit dengan keyakinan Hindu/Buddha. Doanya dikabulkan, sesuai petunjuk, untuk menuju "Pasar Glandangan/Gondosari". Akhirnya, mereka melanjutkan perjalanan ke Dsn. Mojo (Punung), Tlogo Guyang Warak (Kendal), Gua Puteri, dan mendirikan kerajaan di Alas Wiranti/Kalak (Donorojo, Pacitan).
Citus Batu Semedhi ini dianggap sangat sakral dan dihormati oleh masyarakat, bahkan hingga saat ini. Pesan dari Ratu Suryo, "Urip niku koyo perlambang Kembang Wora wari" (Hidup ini abadi bagai roh yang tidak akan mati dan dapat berhubungan melebihi waktu dan zaman). "Mugio Gusti Allah paring berkahipun tanpa henti; Keluarga; rakyat; dan penerus ing Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah; bumi langit sak isinipun." (Amat Taufan)