PACITAN TERKINI || Anggota kader dan PKK Desa Ketro, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, telah menjalankan sebuah inisiatif berharga dengan menggelar kegiatan sumbang gizi untuk balita (baduta) berusia dua tahun dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Tingkat stunting pada balita dan KEK pada ibu hamil di daerah tersebut cukup signifikan, dan kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut.
Dinas Kesehatan setempat, yakni Puskesmas Ketrowonojoyo, menjadi penggagas kegiatan sumbang gizi untuk baduta dan ibu hamil dengan KEK. Baduta yang menjadi sasaran adalah mereka yang memenuhi kriteria WUS (Wasting: kurang gizi, Underweight: kurus, dan Stunting) pada usia hingga 2 tahun, dengan tinggi badan kurang dari 80 cm. Sementara ibu hamil yang masuk kriteria KEK (Kekurangan Energi Kronis) adalah mereka yang memiliki lingkar lengan kurang dari 23,5 cm.
Kelompok yang terlibat dalam kegiatan sumbang gizi ini terdiri dari lima orang, yakni Ibu Suparti, Ibu Eni Sutrini, Ibu Suyatmi, Ibu Supartin, dan Ibu Sri Winarti. Dana untuk kegiatan ini sepenuhnya disediakan oleh Dinas Kesehatan, dan setiap tahapan kegiatan didokumentasikan dengan seksama untuk dilaporkan kepada Dinas Kesehatan.
Kegiatan ini dimulai pada tanggal 25 September 2023 dan akan berlangsung selama 90 hari ke depan. Kegiatan tersebut berpusat di rumah Ibu Suparti di Desa Ketro, dan melibatkan persiapan bahan makanan, proses pembuatan, dan distribusi makanan kepada baduta dan ibu hamil.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, mereka menyusun jadwal menu makanan selama 10 hari yang akan diulang setelah selesai. Setiap bulan, ada evaluasi yang melibatkan Dinas Kesehatan, anggota kegiatan, serta penerima sumbang gizi (baduta dan ibu hamil).
Evaluasi tersebut berfokus pada perkembangan baduta dan ibu hamil, serta mencakup penilaian terhadap menu makanan yang disukai dan tidak disukai. Jika terdapat menu yang tidak disukai oleh sebagian besar, maka menu tersebut akan diganti.
Inisiatif ini mendapat dukungan dan apresiasi dari para ibu hamil dan baduta. Mereka berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan berkontribusi dalam mengatasi permasalahan stunting dan KEK di Desa Ketro. Para peserta berharap bahwa semua kebaikan yang diberikan dalam kegiatan ini akan mendapatkan balasan yang berlimpah dari Allah SWT. (Syafirna Cahya Setyana)