Kemah ini berlangsung selama 3 hari 2 malam dan memuat berbagai kegiatan, termasuk upacara, lomba cipta menu, pentas seni, jelajah, upacara api unggun, renungan malam, dan masih banyak lagi. Semua kegiatan bertujuan untuk memberi pemahaman yang mendalam tentang arti penting kedisiplinan, kerja sama, dan semangat dalam menjalankan tugas dan kewajiban. Pramuka juga mengajarkan bagaimana menjaga dan melestarikan alam.
Melalui kemah ini, para siswa diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya kerja sama, pengembangan diri, dan semangat cinta tanah air. Malam api unggun yang meriah menjadi momen berkesan yang menunjukkan semangat kepemimpinan, pengembangan diri, dan rasa cinta terhadap tanah air.
Salah satu peserta, Ulin, merasa antusias dan berharap bahwa pengalaman pertamanya dalam kemah pramuka ini akan membuka pintu bagi partisipasinya dalam kemah-kemah besar lainnya. Para peserta percaya bahwa pengalaman ini akan menjadi salah satu yang tak terlupakan dan membantu mereka tumbuh dan berkembang dalam pramuka.
Kemah ini diikuti oleh sekitar 36 murid asli Desa Mantren, yang menunjukkan semangat dan tekad kuat dalam berpramuka serta dalam menjalani peran mereka dalam membentuk masa depan bangsa. Mereka menyadari bahwa semangat belajar dan berproses adalah kunci bagi generasi muda untuk mencapai kesuksesan di masa depan.(Lukluk Ufika N)