Hari demi hari berlalu, dan saat itulah Rara memasuki SMK. Namun, Rara tidak berada di kelas yang sama dengan teman-teman SMP-nya.
Mereka berbeda jurusan, dan ini membuat Rara merasa sedikit canggung. Rara juga merasa minder karena latar belakang keluarganya yang tidak seberuntung teman-teman barunya.
Tapi perasaan minder itu segera lenyap ketika Rara mulai mengenal teman-teman barunya. Ketika hari pertama sekolah tiba, Rara menyapa teman-temannya dengan ramah, "Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam," sahut salah satu temannya.
Rara mulai berkenalan dengan Risa, teman yang duduk sendirian di kursi sebelahnya. "Hai, namamu apa?" tanya Rara.
"Aku Risa," jawab Risa.
"Bolehkah aku duduk di sini?" Rara bertanya lagi.
"Boleh, mari duduk bersama," kata Risa sambil tersenyum.
Sejak saat itu, Rara dan Risa mulai berbicara satu sama lain, dan persahabatan mereka pun dimulai. Risa adalah orang pertama yang Rara kenal di SMK setelah berpisah dengan teman-teman lama karena perbedaan jurusan. Minggu pertama berlalu, dan mereka menjadi sangat akrab dengan teman-teman sekelas mereka.
Ketika mereka diberi tugas kelompok, Rara dan Risa sering kali ditempatkan dalam kelompok yang sama. Risa sangat senang ketika mendapati mereka berdua dalam kelompok yang sama. Mereka selalu berangkat ke sekolah bersama, berbagi cerita, dan membantu satu sama lain.
Suatu hari, Rara berkata, "Risa, kita berdua dalam kelompok lagi, ya?"
"Iya, Rara. Alhamdulillah, kita bisa berada dalam kelompok yang sama lagi," jawab Risa.
"Apakah kamu akan pulang segera setelah sekolah?" tanya Risa.
"Ya, aku akan pulang segera. Ada apa?" jawab Rara.
"Kami tidak akan bisa ngobrol lebih lama nanti," ucap Risa dengan sedih.
"Mungkin kita masih bisa bertemu besok. Aku harus cepat pulang karena aku perlu membantu di kosanku," kata Rara.
"Baiklah, nggak masalah," jawab Risa.
Setelah pulang sekolah, Rara dan Risa masing-masing pergi ke kosannya. Mereka tinggal cukup jauh dari sekolah, jadi harus pulang lebih awal. Mereka memiliki rutinitas harian yang mirip, membantu ibu kos mereka, membersihkan, dan kadang-kadang memasak bersama. Walaupun mereka terpisah setelah pulang sekolah, mereka selalu bersama selama waktu yang mereka habiskan bersama.
Ketika ujian nasional tiba, mereka merasa gugup, tetapi mereka mendukung satu sama lain. Mereka berhasil lulus dengan baik. Setelah lulus, mereka menghadapi pertanyaan tentang melanjutkan kuliah atau bekerja. Setelah banyak diskusi, mereka akhirnya memutuskan untuk kuliah di tempat yang sama.
Selama kuliah, mereka belajar banyak tentang hidup, persahabatan, dan menghadapi tantangan bersama. Mereka bahkan memutuskan untuk tinggal bersama saat kuliah. Tahun-tahun yang mereka habiskan bersama membantu memperkuat persahabatan mereka.
Ketika mereka mencapai tahun terakhir kuliah mereka, Rara menjadi sedikit gelisah. "Risa, kita sudah sebentar lagi lulus. Apa yang akan kita lakukan setelah ini?"
Risa tersenyum dan berkata, "Kita akan menghadapi semua tantangan bersama, seperti yang selalu kita lakukan."
Rara tersenyum, merasa lega karena memiliki sahabat seperti Risa. Persahabatan mereka telah membantu mereka mengatasi segala rintangan dalam hidup