PACITANTERKINI || Bismillah dan salam literasi sejarah! Kita menyelusuri kisah mistis di Pacitan, yang dikenal sebagai "Pacitan Kota Misteri" dengan Citus Kedung Pinihan di Desa Cokrokembang, Kecamatan Ngadirejo.
Pada abad ke-15 Masehi, Ki Ageng Bandung, keturunan Prabu Siliwangi, memohon ijin kepada Sultan Demak, Bethoro Katong, untuk membuka hutan di wilayah Ponorogo. Ijin tersebut diberikan, dan Ki Ageng Bandung beserta pengikutnya membuka hutan rawa-rawa di wilayah Nglorok. Sebelumnya, Ki Ageng Bandung bertapa di lokasi Citus Kedung Pinihan yang sangat indah dan dihuni oleh seorang puteri cantik, diyakini sebagai puteri Ratu Selatan.
Dalam perjalanan spiritualnya, Ki Ageng Bandung mohon petunjuk kepada Allah SWT, dan dengan petunjuk tersebut, ia menaklukkan puteri tersebut. Diberi arahan untuk mendirikan perkampungan, Ki Ageng Bandung membuat Kampung Cerbon di wilayah Desa Pagerejo, karena beberapa pengikutnya berasal dari Kota Prabu Siliwangi, yaitu Bandung.
Ki Ageng Bandung membuka hutan belantara berawa-rawa, mengubahnya menjadi lahan pertanian yang makmur. Areanya yang semula tergenang air laut di Pantai Selatan Jawa berubah menjadi lahan subur yang dikenal sebagai "Nglorok". Citus Kedung Pinihan tetap dianggap sakral oleh masyarakat setempat, karena keindahan pemandangan kedung dengan air terjun yang mengalir di antara bebatuan besar di sekitarnya.
Semoga berkah dari Allah SWT senantiasa menyertai keluarga, rakyat, dan penerusnya, seiring dengan penghormatan terhadap nilai-nilai yang diwarisi dari Kanjeng Nabi Muhammad Rosulullah.
Pewarta: Amat Taufan
Editor: M. Rafid M