.
PACITANTERKINI || Dengan menyebut nama Allah, salam literasi sejarah untuk Pacitan Kota Misteri. Citus Makam Kuno Eyang Nolo Suto, pengawal Brawijaya Akhir/Sunan Lawu, terletak di Ngendak, Desa Temon, Kecamatan Arjosari/Pacitan. Diperkirakan pada abad ke-13 hingga ke-14 M, saat Kerajaan Majapahit runtuh, Prabu Brawijaya Akhir dan pengawal setianya, yang masih menganut agama Hindu, menyepi di Gunung Lawu.
Sunan Kali Jogo kemudian mengislamkan mereka di Gunung Lawu dengan gelar Brawijaya Akhir "Sunan Lawu". Setelah penganut Islam ini, termasuk Eyang Nolo Suto, diberi tugas untuk membantu mengislamkan Kerajaan Wiranti/Kalak (Donorojo/Pacitan), yang rajanya adalah putra Sunan Lawu, R. Panji/Pangeran Kalak, yang masih menganut agama Hindu.
Akhirnya, Sunan Lawu dan Nolo Suto pindah ke daerah Ngendak/Temon/Arjosari (Pacitan) dan mengganti nama mereka menjadi "Panembahan Imam Sampurno" agar tidak dikenali oleh masyarakat umum. Eyang Nolo Suto mendampingi Sunan Lawu hingga akhir hayatnya di lokasi citus tersebut.
Citus ini menjadi saksi sejarah peran mereka dalam penyebaran Islam di wilayah Kerajaan Wiranti/Kalak (Donorojo/Pacitan) pada abad tersebut. Lokasi ini dianggap sangat keramat dan tetap dihormati oleh masyarakat sekitarnya hingga sekarang. Semoga Allah memberikan berkah kepada keluarga, rakyat, dan para penerus, sesuai dengan ridho-Nya, dan semoga bumi dan langit selalu dalam keadaan sejahtera.