PACITANTERKINI || Menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1445 H, warga Desa Sirnoboyo di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, turut melaksanakan tradisi gugur gunung atau ziarah kubur pada hari Minggu, tanggal (3/3/2024).
Lokasi kegiatan di pemakamam Islam Gunung Pegat dan Njambangan. Tradisi turun temurun dalam rangka sebagai bentuk penghormatan dan kepedulian terhadap para leluhur yang telah meninggalkan dunia ini.
Para warga berkumpul di pemakaman Gunung Pegat dengan membawa peralatan untuk membersihkan makam seperti; pacul, thothol, pisau, arit, sapu, serta membawa bunga, dan air suci.
Kasun Suruhan menjelasakan bahwa tradisi gugur gunung sebagai sarana untuk mengunjungi makam-makam keluarga dan sanak saudara yang telah meninggal, membersihkan dan merapikan kuburan, serta menaburkan bunga sebagai tanda penghormatan. Suasana ziarah kubur penuh dengan doa dan kesyukuran, diiringi dengan rasa kekeluargaan yang sangat kental walaupun Gunung Pegat tadi malam diguyur hujan lebat.
"Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang dan menghormati para leluhur, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Di tengah keheningan dan ketenangan suasana kuburan, terdengar suara-suara doa yang khusyuk dan penuh rasa syukur dari para warga," jelasnya.
Setelah selesai melakukan ziarah kubur, para warga kembali ke rumah masing-masing dengan penuh rasa damai dan keberkahan, menjalankan tradisi yang telah menjadi bagian dari warisan budaya dan agama mereka dari para leluhur. Tradisi ini tidak hanya memperkokoh ikatan batin antarwarga, tetapi juga mengingatkan akan pentingnya memuliakan para leluhur serta mensyukuri nikmat kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT. (M Rafid)